Tak ingin rasa kantuk mengganggunya kelak, Makassar yg memanfaatkan waktu yang ada sebelum kepulangan Asia, ya karena matanya memang belum terpejam sejak dini hari tadi setelah menghabiskan sepanjang malam bersama Erlan, selagi dia masih bersama Erlan diatas Sari akan memanfaatkan waktu yang ada untuk mengistirahatkan tubuhnya karena tentu ia tak ingin melihatnya dalam keadaan loyo dan tidak bersemangat.
"Bibi sudah makan belum?"
"Sudah tadi sarapan disana,"
"Kamu sehat Sari?"
"Sehat dong, bibi sendiri?"
"Sehat juga, tuan Erlan dama Dion mana?"
"Lagi diatas, Dion memang sering sama pak Erlan sekaran bi kalau libur."
"Ya bagus dong, jadi kamu bisa istirahat."
"Iya bi, tapi aku kesepian gak ada teman ngobrol."
"Iya, pasti kamu sendiri terus kan, tau sendiri tuan Erlan kan sangat jarang bicara."
"Iya bi, aku ke kamar dulu ya bi?"
"Iya, Sari."
"Ngantuk bi, semalem gak bisa tidur, kangen sama bi inem," gurau Sari tersenyum meninggalkan Inem di dapur.
"Bisa aja kamu Sari."