"Panggil saya Mas.. Sari, Mas Erlan, dari dulu saya sangat suka panggilnya itu namun Mami Dion tak suka memanggil saya seperti itu, kamu mau memanggil saya dengan sebutan itu?" Tanya Erlan yang saat ini memandang wajah Sari.
Tentu saja Sari mengangguk pelan tanda Ia setuju dengan permintaan Erlan, "iya Pak, eh . iya Mas saya mau," jawab Sari sedikit gugup, tentu ia merasa sangat aneh dengan panggilan yang baru dirubah saat ini.
"Sari bagaimana, Apakah kamu mau menjadi istri saya?" Erlan memang sudah tak sabar menanyakan jawaban Sari, sudah seminggu ini Erlan sulit makan dan sulit tidur memikirkan keputusan Sari yang sangat ditunggunya ini.
"Saya, saya…" tampaknya Sari sangat gugup untuk mengatakannya, lidahnya menjadi kalut tiba-tiba kata-katanya terkunci, ia tak tahu harus mengatakan kepada Erlan.