Sari menghabiskan teh dalam gelasnya, dan langsung membawa gelas kosong itu ke wastafel untuk mencucinya, tentu ia tak ingin merepotkan Inem.
"bi, Aku mau ke kamar dulu ya, mau siap-siap pulang soalnya teman-teman sudah mau berangkat kerja, aku belum bilang sama mereka kalau hari ini aku belum boleh masuk," pamit daripada Inem.
"Kenapa kamu cuci itu gelas, sudah tahu tangan kamu lagi luka, pasti masih perih, letakkan saja disana." Suruh Inem pada Sari.
"Nggak apa-apa kok bi, sekalian melatih lukanya biar kebal kalau kena air, aku kerjanya harus pegang air terus nanti di salon, kalau disayang-sayang takut makin lama sembuhnya," sahut Sari.
"Jadi, kamu mau pulang sekarang Sari?" tanya Inem lagi.
"Iya bi, aku pulang sekarang aja ya, boleh kan bi?"
"Ya boleh, kalau memang kamu sudah merasa lebih baik, tapi tetap kamu harus izin ke pak Erlan dulu!" Suruh Inem.
"Tapi pak Erlan belum turun, dan Dion juga belum bangun, memangnya kalau tidak les, Dion bangun jam berapa bi?"