Erlan menyalakan mesin mobilnya dan siap untuk melajukan mobil karena hari memang sudah sangat larut, Erlan ingin sampai di rumah tidak lewat tengah malam, ia selalu pulang ke rumah dibawah jam dua belas, untuk itu jika sedang ada janji di luar ia selalu mengusahakan untuk tiba di rumah tidak melewati jam dua belas.
Sari berusaha untuk bersikap santai, meskipun sangat sulit baginya untuk menyembunyikan ketidak percayaan dirinya, Sari mengancingkan jaket jeansnya agar angin yang keluar dari AC mobil tidak terlalu menusuk badannya, karena Sari memang tidak tahan dengan suhu yang terlalu dingin.
Kaki Erlan bersiap siaga di depan pedal gas mobil, perlahan ia menginjak gas itu, mobilnya bergerak mundur keluar dari parkiran, setelah keluar dari parkiran Erlan siap melajukan mobilnya untuk berjalan ke arah pulang, namun saat ia menoleh ke sebelah kiri dan melihat Sari, Erlan menghentikan mobilnya.