Sari masih menunggu Erlan turun, berharap Erlan bisa mengantarnya pulang malam ini. Sari akhirnya tertidur di kamar Dion, matanya begitu berat hingga ia tak sanggup untuk menahan kantuknya lagi, dan kini ia telah terlelap di tempat tidur Susi.
Sementara di ruangan yang besar ini, di depan layar laptop yang menyala, lelaki itu masih termenung memikirkan akan perasaannya sendiri, dan sibuk menghalau gejolak di dalam dirinya saat ini, ia tak tahu harus berbuat apa karena hasratnya enggan juga surut.
Rupanya Erlan tak bisa memejamkan matanya, karena terus teringat bayangan tubuh Sari yang mengusiknya sejak tadi. Entah mengapa bayangan itu terus mengganggunya, hingga ia tak bisa menenangkan dirinya saat ini, bayangan Sari terus melintas di otaknya membuatnya sungguh tak sanggup memejamkan mata ini.