"Iya Dion, tenggorokan papi masih gatal, makanya Papi jadi batuk." Kilah Erlan, tentu saja ia tak ingin mengatakan yang sebenarnya, kalau sebetulnya Iya tersedak karena ucapan Dion yang cukup konyol di telinganya.
Sari dengan cepat mengambil botol yang masih di tangan Erlan, kembali menutupnya serta meletakkannya di samping Dion.
Erlan melajukan mobilnya lebih cepat, karena hari sudah sangat malam dan Ia memiliki pekerjaan yang harus diselesaikannya karena sempat tertunda harus menemani dia nonton di bioskop. Saat di pertengahan jalan, ponsel Erlan berdering, ia segera menjawab panggilan itu, Untung saja Erlan memang sudah menggunakan earphone di telinganya bila sedang menyetir kendaraan.
"Ya halo, Oke saya akan selesaikan malam ini. Pukul sepuluh malam nanti akan saya kirimkan, tunggu saja ya!" ucapnya pada orang di seberang sana yang menghubunginya, sepertinya itu salah satu anak buah Erlan yang menginginkan berkas penting dari Erlan