Mobil sudah memasuki komplek perumahan dimana Sari dan teman-temannya tinggal, Asrama Sari dan rumah bosnya Kebetulan memang satu perumahan hanya beda blok saja, mereka di perumahan yang ukurannya sedang, sedangkan bosnya di blok cluster yang memang ukuran rumahnya besar-besar dan sudah pasti orang kaya semua disana dan rata-rata mereka adalah pengusaha berkelas internasional.
"Dion, kakak duluan ya," Sarii membelai lembut kepala anak kecil itu, agar tidak dinilai kurang sopan, Sari juga harus mengatakan sesuatu kepada suami bosnya itu, "terima kasih pak." pamit Sari menundukkan setengah badannya dan sekilas senyum.
"Dah kakak." balas Dion manis melambaikan tangannya ke arah Sari.