Chereads / Sistem Mas Bejo / Chapter 22 - Hari Lain

Chapter 22 - Hari Lain

Hari berlalu dengan cepat, tanpa terasa lusa tiba dan pada harinya adi dan juga pak Mardi, telah berada di kantor notaris, dan setelah mengecek kelengkapan surat dan juga berkas yang ada

kini keduannya menandatangani akte jual beli tanah beserta bangunan, setelah itu dalam kesaksian notaris yang telah diundang adi, mereka bergegas ke bank untuk mentrasfer dana yang telah disepakati oleh keduannya

Tak perlu lama, mengambil jalur vip adi dan pak mardi segera mendapatkan pelayanan, dan mengenai jumlah yang terbilang cukup besar bank kemudian memferivikasi kembali data diantara keduannya

Guna menghindari kesalahan kecil yang mungkin saja terjadi,, karena jika ada kesalahan tentu bank yang akan rugi menanggung bebannya, sepuluh menit kemudian diluar bank

adi dan pak mardi berjabat tangan untuk kesepakatan yang telah berhasil mereka selesaikan, " Saya harap usaha bos mas adi akan sukses" pak mardi berkata dengan ramah

"Ya pak, makasih dan saya juga berharap semoga bapak sekeluarga sehat selalu" adi menjawab kembali

"Kalo begitu saya permisi dulu mas" berkata pamit dan meninggalkan bank

"Oh iya pak, hati-hati di jalan" jawab adi

"nah mas saya juga mau ijin pamit, karena tugas saya juga sudah selesai " pak rudi notaris yang diundang oleh adi berkata pamit kepada adi juga

"Oh iya pak rudi makasih banyak, nanti kalo saya ada keperluan yang berhubungan dengan notaris saya pasti hubungin bapak lagi" jawab adi dengan senyum

"Ok mas, tinggal hubungi saya aja'berkata pak rudi membalas sambil tersenyum

Setelah berpisah dari keduannya, adi melihat waktu dan merasa sudah cukup siang dan dia ada kelas di siang hari

Memeriksa waktu dan melihat masih cukup banyak waktu sekitar dua jam, adi kemudian menghubungi diah " sayang kamu udah siap?" tanya adi lewat sabungan telepon

"lagi siap-siap sayang, kenapa? kamu mau dateng sekarang?" bertanya balik diah kepada adi

"ya urusan aku udah kelar, sekarang aku ke rumah kamu yah" balas adi

"ok " jawab diah senang dan menutup telepon

Karena jarak yang dekat degan rumahnya hanya butuh waktu sepuluh menit bagi adi untuk berkendara menuju ke rumah diah, sampai disana adi disambut oleh diah yang cantik

Mengenakan jeans panjang yang menonjolkan kakinya, dibalut dengan kemeja pendek motif bunga, dengan riasan yang ringan dan rambut yang dikuncir rapih

diah nampak segar di tengah teriknya siang hari, melangkah maju adi tak bisa memuji " ya cantik sekali kamu sayang hari ini" puji adi

"kamu bisa aja, emang kemarin-kemarin kurang cantik aku"balas diah dengan menggoda, " ga kok, cuma hari ini lebih segera dilihatnya " kata di memuji lagi

"yaudah ayo masuk diluar panas, istirahat dulu sebelum jalan" balas diah

"ok lah" jawab adi dan masuk ke dalam rumah diah, adi kali ini untuk ketiga kali di rumah diah tapi jelas ia belum sempat bertemu dengan sang ibu, tetapi meski begitu ada kemungkinan hari ini dia akan bertemu dengan calon mertuannya

karena mereka akan pulang sore dari kampus, dan itu lebihh lambat dari jadwal ulang sang mertua, sehingga kemungkinan besar adi bisa bertemu dengan ibu diah

Setelah mengobrol sebentar dan beristirahat kemudian baik adi maupun berkat menuju ke kampus dengan berboncengan, berkendara sendiri dengan beboncengan jelas memang berbeda

daripada sendiri yang hanya akan fokus pada jalan, sedangkan saat berboncengan terlebih dengan orang yang disuka, terasa jauh lebih lambat dan fokus menjadi terpecah demi menunda waktu dan mengobrol lebih lama dengan orang yang disayang

Meski begitu adi tak mau ceroboh dan memilih jalur lambat dengan tetap fokus, hanya sesekali menjawab dan menanggapi apa yang dibicarakan oleh diah, dia lebih banyak mendengarkan

Karena jelas posisi mengemudi dan demi keselamatan diah juga ada di tangannya, sehingga meski mereka mengobrol tidak ada yang berlebihan dan menganggu jalannya perjalanan mereka

dibutuhan waktu hampir satu jam bersama dengan beberapa kemacetan kecil di jalan untuk adi dan diah tiba dikampus, jika jam sibuk pagi hari bisa sampai 1,5 atau bahkan lebih

Dan beruntung di siang hari ini kecuali beberapa perempatan dan lampu merah, jalan lacar dan lengang yang tentunya memudahkan adi dan diah dalam berkendara menuju kampus mereka

berjalan dari tempa parkiran bersama, adi dan diah bertemu dengan rudi tanpa sengaja " ehhh lu rud, baru dateng juga?"tanya adi dengan ramah diikuti oleh diah disampingnya

Rudi yang awalnya kaget dengan sapaan dari belakang, menengok dan terkejut melihat adi " ehhh pak ketu, dan diah kok barengan lu berdua?" menjawab sekaligus bertanya kepada adi tentang diah

"Ya berangkat bareng gua, searah rumah diah sama gua beda gang doang ternyata" berkata adi menjawab

"lah bisa kebetulan begitu" goda rudi

"Gosip aja rud" berkata diah menyela rudi

"heheh ya kali gitu lu berdua jodohkan, siapa yang tau" balas rudi berjalan bersama dengan adi

Baik adi maupun diah sepakat bahwa hubungan mereka saat ini akan dirahasiakan terlebih dahulu, menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan keadaan yang lain

Soal kenapa alasannya, Diah berpikir terlalu cepat untuk mereka berdua menjalin hubungan, dan meski adi tak keberatan untuk mengungkapkan kepada yang lain, tapi diah merasa dia belum siap untuk diperhatikan lebih banyak oleh yang lain

Karena kepribadiannya yang agak tertutup dan dia pemalu menjadikan soal hubungan pribadi seperti pacar yang dia jalani bersama adi saat ini, sambil dikataka penuh dengan penyesuaian yang ada

Jadi di luar dari waktu berdua mereka, mereka akan bersikap selayaknya teman biasa, meski tak bisa dipungkiri bahwa mereka akan tetap dekat, walau begitu komitmen dalam menjaga perasaan satu sama lain tetap mereka jaga dengan ketat

ada 3 mata pelajaran hari ini dikursus kuliah mereka dengan 5 jam pelajaran yang harus mereka lalui, dan satu jam pelajaran berkiisar 45 menit, jadi 5 jam pelajaran sama dengan 3 jam 45 menit di tambah waktu istirahat di sore hari sebesar 30menit

mereka belajar selama 4 jm 15 menit, untuk mahasiswa baru itu dibilang standar dalam jam pelajaran yang mereka terima, setelah setengah hari menerima kuliah dengan santai

Pada akhirnya pertemuan pertama selalu menjadi sesuatu yang ringan bagi para mahasiswa, dan seoah menyadari hal itu para dosen juga dengan kerjasama yang baik tak menuntut banyak dipertemuan mereka

Hanya membahas materi ringan, perkenalan, dan juga beberapa referensi buku yang akan mereka gunakan saat perkuliahan nanti sebagai bahan ajar bagi para mahasiswa , mampir sebentar di sebuah rumah makan, bersama teman -temannya adi dan juga diah melepas penat untuk sesaat

Melihat waktu yang sudah cukup sore, mereka berpamitan dan berpisah dengan yang lain, siap menuju ke rumah mereka dengan berboncengan " gimana menurut kamu mata kuliah tadi sayang?" bertanya dih kepada adi

"enak dosennya juga bagus, universitas kerajaan emang beda" puji adi

"ya kamu bener, keliatan kualitas dosennya ga cuma kuat ilmu tapi cara ngajarnya juga ga bosenin" puji diah.