"Mana boleh kamu meninggalkan suamimu begitu, Nduk. Masa suamimu tidur sendirian sementara istrinya kelayapan tidur di tempat lain? Kalau Abahmu tahu, bisa-bisa dimarahin kamu, Nduk," celetuk Umi saat memasuki dapur dan langsung menuju rak gelas. Mengambil mugh lalu mengisinya dengan air putih.
"Tapi cuma malam ini, Umi. Lagi pula Ratna izin."
Seraya berjalan menuju meja makan dengan mugh di tangan, Umi membalas tidak setuju. "Apapun alasannya, nduk. Kamu tidak boleh meninggalkan suamimu tidur sendirian. Apalgi kalian baru menikah kemarin."
Ratna mencebik. Ia kesal karena tidak diiziinkan untuk tidur bersama Ratih. Padahal ia ingin menceritakan banyak hal kepada kakanya itu.
Ratih yang melihat adiknya mencebik dengan bibir dimanyunkan tidak tahan untuk tidak menyunggingkan senyum. Kelakuan adiknya itu masih saja sama seperti sebelum menikah. Ia merasa adiknya itu masih remaja tanggung yang labil. Sikapnya masih manja dan suka merajuk bila kemauannya tidak dituruti.