Ratih membawanya untuk dibeli. Lantas ia bergerak ke tempat Erlina berada dengan mengitari rak buku yang menyekat posisi mereka.
Sesampainya di samping Erlina, Ratih mendapati gadis itu telah memegang banyak majalah fashion dan furnitur trand terbaru dalam pelukan. Lalu mata jernihnya menelisik majalah-majalah lainnya dengan tangannya yang bebas.
"Masih belum selesai?" tanya Ratih dengan memegang lembut pundak Erlina yang fokus pada kegiatannya.
Erlina menarik atensinya ke sebelah kanan, tempat di mana sahabat yang baru saja memanggilnya itu berada. Ia memanyunkan bibirnya khas orang cemberut.
"Belum cukup, Rat. Tapi stoknya emang cuma segini. Yang terbaru belum datang deh, kayaknya."
"Mau dipake buat apa nyari majalah sebanyak itu?" tanya Ratih kembali sembari tangannya ikut bergerak membolak-balik kumpulan majalah yang tersedia itu.