Ratih bergerak ke arah kamar si kembar Zulfa, dan Aini. Mengetuk pintunya dua kali dan berucap, "Fa, Aini. Kami pergi ke market dulu sebentar ya. Kalau mau keluar nanti, pintu jangan lupa dikunci dan kabari kakak, ya?"
Handle pintu ditarik dan memunculkan seraut wajah Aini dengan rambut tergerainya sehabis keramas. Dengan senyum di bibir gadis itu membalas, "Iya, kak. Kayaknya kami gak balik ke Rs deh malam ini. Kakak tenang aja."
"Inget. Jangan keluar rumah kalau gak pake jilbab kayak gini," pesan Erlina menyentil bahu Aini pelan.
"Ih iya iya, kak. Ngapain sih jadi mode bunda juga. Ngekorin kak Ratih aja deh. Bukannya jadi manis kayak kak ratih, malah jadi emak-emak kosan galak," cebik Aini seraya memegangi dahinya yang tidak sakit sama sekali.
"Kualat kamu ya ntar sama orangtua. Lagian ini bukan ngekorin tapi ketuluran mode bundanya Ratih," balas Erlina tak mau kalah.