"Loe tadi serius habis nganter Okta? Pake mobil, Loe?" tanya Zibran kembali dengan wajah bingungnya. Wajahnya seperti orang yang baru saja raib kewarasan dari dalam kepalanya. Bukan apa, tapi ia tahu betul bagaimana tabiat sahabatnya yang satu ini, Azzam bukan tipe orang yang akan memberikan izin untuk orang luar memasuki mobil keramatnya yang suci apalagi bila itu seorang perempuan.
Azzam mengangguk membenarkan. Semakin terlihat ketidak percayaan di wajah Zibran ketika mendapati anggukan kepala dari sepupunya itu.
"Serius?"