Ratih terkekh kecil di susul semburan tawa dari yang lain. danu melepaskan pelukannya. Adegan yang serupa sering terjadi seperti ini, dan tiada lain pelakunya adalah Danu yang tiada habis akalnya membalas ucapan kakak-kakak pembimbingnya jika tidak sesuai dengan pemikirannya sendiri. Danu yang kritis sering kali membuat pening kepala, tapi itulah warna yang membuat Taman Baca kecil miliknya menjadi ceria dan penuh warna sepanjang hari. Tak jarang adik-adik juniornya yang ikut mengawasi mereka sering melapor bagaimana kekritisan anak itu membuat mereka merasa ciut, sebab anak itu tahu lebih banyak perihal banyak hal dibanding mereka. Akan tetapi, hanya pada Ratih lah Danu patuh, seolah Ratih adalah ibunya yang tidak boleh ia sakiti hatinya.