"Iya nek Acih." Kinan meminta uluran tangan bik Asih lalu menciumnya.
"Kami berangkat ya, Bik. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Setelah memasuki mobil, Hakim memasangkan seatbelt pada Kinan yang terduduk di bangku samping kemudi. Deru mesin mobil dinyalakan sebelum melaju pelan membelah jalanan.
Dalam perjalanan dengan kecepatan di bawah rata-rata itu di penuhi dengan suara nyaring Kinan yang merdu menyanyikan berbagai macam lagu islami yang sering dibawakan Diva dan beberapa kartun lainnya, sebuah kartun islami yang mendidik dasar keimanan, diakustikin dengan tepukan tangannya yang mungil. Terkadang Hakim ikut menyanyi bila ada lagu yang dikenalnya.
"Kinan sayang, mau beli cemilan dulu sebelum kita bermain?" tanya Hakim menghentikan Kinan bernyanyi.
"Hmm." Gadis cilik itu terlihat menimang. "Gak ada yang Inan mau Anyah."
"Kok gitu? Atau mau puding aja, gak? Kinan kan suka puding." Hakim menyarankan, "Ayah tahu di mana tempat yang pudingnya enak banget, loh. Mau gak?"