"Huush, ngawur kamu. Otak kamu pasti sudah bergeser nih gara-gara si doi bentar lagi nikah."
"Ratiiih!"
Tawa renyah terdengar dari belah bibir Ratih yang biasanya hanya menampilkan senyum manis. Senang sekali dia jika menggoda Erlina begini. Gadis itu akan cemberut tapi tidak benar-benar kesal, tidak lama pasti akan secerah mentari lagi. Bahagia sahabatnya itu teramat sederhana.
"Kamu beneran okey?"
Erlina terdiam. Wajahnya berubah masam. Ia menatap Ratih seolah sedang mencari penyelesaian dari wajah teduh itu.
~***~