____________
Heningnya malam semakin meraja. Menggelap pada bait-bait luka yang tersemat sempurna dengan cara yang paling lembut. Menghantam cepat layaknya kilat menyambar di langit cerah. Semuanya mendadak. Datang begitu saja tanpa wacana.
Semuanya benar-benar mendadak bagi Erlina yang belum siap menerima kenyataan. Fakta mengenai dirinya yang mencintai Professor muda dalam sekejap tatap mata dan menyebut nama itu tiap akhir sujud sholatnya selama tiga tahun terakhir. Fakta jika sekarang Profesor muda itu telah mengkhitbah seorang bidadari yang ternyata adalah sahabatnya dan akan segera melangsungkan akad. Dan fakta mengenai dirinya yang tidak bisa melakukan apapun untuk dirinya sendiri. Memukulnya tepat pada ulu hati. Perihnya luar biasa. Pasrah akan jalur takdir yang Tuhan arahkan padanya. Padahal ia perlu usaha untuk menjemput takdir yang baik untuk dirinya sendiri.