"Oh Ratih, sudah datang? Ini sini." Zakia mengisyaratkan Ratih untuk mengikutinya ke arah gudang. Mungkin meminta bantuan untuk memebawa beberapa barang.
"Ratih. Aku ingin menyampaikan amanat dari suamiku kepadamu. Dia mengatakan bahwa, ada temannya satu kampus dulu yang ingin aku menyampaikan niat baiknya ini. Ia ingin mengajakmu berta'arufan." Zakia menatap Ratih lekat. Ia bisa merasakan jika gadis di hadapannya ini sedikit terkejut. Memangnya siapa yang tidak akan terkejut? Tiba-tiba ada orang asing mengajak ta'aruffan tapi lewat tangan istri sahabatnya sendiri.
"Kalau boleh tahu nama teman suami, Mbak itu siapa?"
"Namanya Khalil. Orangnya Sholeh. Agamanya baik, Insya Allah. Dia tampan, pernah berkunjung sekali ke rumah. Kamu juga pernah bertemu dengannya. In Sya Allah, dia cocok untukmu. Jika kamu berkenan, akan langsung kusampaikan pada suamiku biar juga segera disampaikan. Tapi pikirlah dulu."