"Bapak saja yang lari. Jam istirahat sudah habis."
Erlina masih tidak mengurangi kecepatannya, pintu masuk ruangan mereka sisa sebelas langkah lagi.
Zibran kembali merasa takjub, perempuan ini entah apa bisa disebut profesional dalam hal menyebutkan panggilan untuk bosnya pada saat jam kerja ataukah ketidak sopanan ketika sedang tidak dalam ruangan kerja. Ya memang benar, bila di dalam kantor, statusnya adalah kepala divisi sedangkan di luar dari ruangan atau jam kerja maka statusnya berubah menjadi sebatas orang asing yang saling mengganggu.
"Hmm okey."
Setelah mengucapkan kaliamat itu, Zibran lebih melebarkan lagi langkahnya dan membuat Erlina tertinggal di belakang.
Erlina melongo melihat Zibran yang meninggalkannya. Ia jadi merasa sedikit kesal dan memelankan langkahnya. 'Bodo amat!' batinnya mengumpat kesal.