"Makanya kalo jalan itu liat depan!"
Erlina yang menyadari apa yang tengah terjadi segera melangkah mundur dan menjaga jaraknya. Ia menatap marah pada Zibran. Padahal sebab ulah pria itulah dirinya hampir menabrak, lalu sekarang pria itu menyalahkan dirinya dengan alibi semacam itu.
"Bapk ini apaan sih. Ngapain juga tiba-tiba ada di depen saya, padahal tadi, 'kan udah masuk ruangan. Lagian, 'kan ulah bapak juga yang menelpon gak jelas!" cerocos Erlina memarahi pemuda yang menatapnya seolah ia telah terbiasa.
"Kamu memarahiku?" tanyanya tak percaya dengan tampang yang justru sebaliknya, menunjukkan bahwa seolah gadis itulah yang melakukan hal konyol.