Zibran ikut sontak mengelus pundak gadis itu lalu menyodorkan es kopi yang dibawanya untuk gadis itu. Llau Erlina dengan segera meminumnya tanpa pikir panjang, sebab ia sangat butuh air itu sekarang.
Seusai minum, Erlina merasa lega meski batuknya masih tersisa. Erlina yang menyadari punggung atasnya di elus oleh Zibran; gadis itu sontak menghindar dan menyingkirkan tangan Zibran.
"Segitu kangennya ya Lo sama gue sampe bawa kepikiran gitu. Pas gue dateng Lu langsung nunjukin reaksi kayak gini. Kalo kayak gini terus, Lu bisa mati muda kena keselek tauk," cerocos Zibran setelah menyingkirkan tangannya dan memberi jarak duduk mereka.