"Jadi, lanjut kalimatnya tu, gini. Sakit hati yang begitu mendalam dan berlebihan, tentu tidak akan timbul kecuali dari cinta atau kasih sayang yang melebihi batas wajar. Jika dari semula kita mengontrol diri untuk tidak melewati garis ketentuan, pastilah rasa remuk akibatnya juga tidak sampai menenggelamkan akal sehat. Apalagi kalau orang yang kita cintai itu adalah sosok orang yang belum tentu bersanding dengan kita di pelaminan dan menjadi milik kita. Yang sudah halal dan menjadi teman hidup saja pada saatnya akan berpisah, terlebih yang simpang-siur dan tidak jelas statusnya. "Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati. Cintailah sesuatu sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan berpisah dengannya. Berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan bertemu dengannya. Kalau yang ini itu hadist riwayat al-Hakim.