Hakim bungkam. Ia tak tahu harus berbicara untuk menjawab perkataan Kinan yang bukan tanya itu. Ia tahu bahwa putrinya hanya ingin menceritakan bagaimana hari pertamanya yang ikut pergi ke sekolah PAUDnya Alby. Anak tetangganya itu memang sering mengajak putrinya untuk ikut pergi sekolah, tetapi karena usia Kinan yang belum mencukupi. Jadi lelaki cilik menggemaskan itu hanya bisa menemani Kinan bermain saat sepulangnya sekolah.
Namun hari ini, entah dibujuk bagaimana; Kinan ingin ikut pergi ke sekolah Alby hanya untuk melihat-lihat. Tentu saja mereka di temani bundanya Alby yang berkarir sebagai ibu rumah tangga.
"Emm gitu, ya. Terus Kinan gimana?" tanya Hakim ingin tahu lebih banyak lagi perihal cerita anak semata wayangnya yang menggemaskan itu.
"Ndak tau Anyah. Kan bundanya Inan udah di culga, cepelti kata Anyah." (Tidak tahu Ayah. Kan bundanya Kinan sudah di surga, seperti kata Ayah.)