Chereads / Akad Yang Tak Berjodoh / Chapter 200 - Bab 200

Chapter 200 - Bab 200

Biarkanlah hari-hari berbuat apa yang diinginkannya

Tetaplah berjiwa tenang jikalau qadha telah ditetapkan

Jika qadha turun ke bumi untuk suatu kaum

Maka tidak akan ada bumi dan langit yang akan menjaganya.

_Syair Imam Asy-Syafi'I dalam buku La Tahzan karya Achmad Sunarto.

___________________________________________

"Ratna … telah berpulang dua tahun lalu saat melahirkan putrinya." Umi menyambung. Matanya telah basah dengan air mata. Disekanya air mata yang telah menganak sungai pada pipi itu dengan ujung jilbabnya.

Ratih terperanjat, begitu pula dengan Ardan. Badai petir seperti baru saja menyambar tanpa permisi. Kabar duka yang telah disembunyikan begitu apik dalam waktu yang lama menyeruak begitu saja dan menggores ulu.

"Umi, apa maksudnya itu?" Bergetar bibir Ratih bertanya, manik jelaganya sudah berkaca-kaca, siap tumpah bila sekata jawaban berhasil lolos dari tenggorokan yang tercekat.

Umi dan Abah bungkam. Keduanya telah larut dalam isak tangin memilukan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS