"Mas, calon istrinya yah?" sedikit berbisik pelayan pria itu bertanya pada Azzam. Namun dapat di dengar dengan jelas oleh Ratih.
Ratih yang hendak menyangkal jadi tertahan sebab terheran dengan respon yang diberikan Azzam dengan cepat.
"Kok tahu, Mas? Kelihatan sekali, ya?"
Pelayan itu mengacungkan dua jempol pada Azzam. "Kelihatan sekali, Mas. Kalian cocok sekali. Sama-sama cantik dan tampan. Saya do'akan lancar sampai hari-H, Mas. Aamiin."
"Aamiin." Azzam ikut mengaminkan.
"Monggo, Mas. Silakan dinikmati waktunya. Saya permisi."
"Mas. Kenapa jawabnya begitu? Orang bisa jadi salah paham, loh," tegur Ratih sepeninggalnya pelayan barusan.
"Saya tidak masalah di salah pahami begitu. Apalagi jika disalah pahaminya dengan kamu." Azzam menjelaskan dengan romannya yang datar, tanpa ekspresi. Seolah hal yang barusan bukanlah apa-apa, padahal jantungnya sedang berpacu tak terkendali.