Barangkali, kita terlampau menghayati luka sampai merasakan perih luar biasa di tiap relung yang tersakiti. Waktu yag mengikis tak akan mampu mengobatinya, sebab, terlampau parah hingga membutuhkan dirinya sebagai penawar. Tapi tahukah engkau? Sesungguhnya, penawar itu hanya Dia yang memiliki, sang pemilik hati sejatinya. Cukup lakukan pendekatan dengan-Nya."._ Hakim dalam AYTB
__________________________________________
Barangkali ia terlalu letih hingga dirnya menjadi teramat sensitif. Sekelebat siluet yang amat dihapalnya membuatnya kalang kabut. Hatinya dibuat gundah gulana hanya karena bayangan yang belum tentu pasti pemiliknya.