Cuaca hari ini cukup terik. Panasnya mentari pagi menjelang siang mampu membakar kulit, bahkan kulit yang bersembunyi di balik kain tebal sekali pun.
Langkah kaki Ratih terhenti sejenak tidak jauh dari tempatnya bekerja. Ia baru saja kembali dari Masjid sehabis melaksanakan dua rakaat salat dhuha. Di depan butik terlihat Azzam memasuki mobil dan melajukannya membelah jalan raya, mungkin habis mencari sesuatu di Butik tetapi tidak mendapatkannya jika dilihat dari tangannya yang kosong.
"Assalamu'alaikum," ucap Ratih menyapa dua rekan kerjanya yang duduk di belakang kasir sambil memakan cemilan. Gorengan mendoan.
"Wa'alaikumsalam …. Ayo Ratih cepat! ini gorengan kesukaanmu. Mendoan. Gurih."
"Ayo sini Ratih, duduk sini."
Ratih menggeleng dengan tarikan kurva pada bibir. Kedua temannya menawarkan dengan mulut penuh. "Tidak, aku puasa."