"Udah ah jangan ngelamun. Ayok berangkat, keburu telat."
Erlina menyadarkan Ratih dari lamunannya, ia tahu jika sahabatnya ini pasti memikirkan kembali apa yang sampai saat ini masih menjadi tanda tanya besar dalam kepalanya yang butuh solusi.
Erlina beranjak untuk mengenakan pantopelnya sebelum terlebih dahulu keluar untuk memanaskan mesin motornya sebentar. Kemudian Ratih menyusul tak lama setelahnya. Kebiasaan setiap ia mendapat shift kerja pagi, ia akan berangkat bersama Erlina yang jalurnya searah menuju kantor gadis itu.
"Yok berangkat."