Hakim menekan salah satu tombol yang terletak pada telepon kabel yang terletak di hadapannya lalu berbicara dengan dingin, "Anggun, tolong minta satpam untuk menjemput tamu yang tidak diundang yang kamu biarkan masuk sembarangan."
Perempuan di sana segera membuat tindakan baru untuk mencegah diusirnya dirinya lagi seperti pagi tadi. Ia mendaratkan bokongnya pada pinggiran meja kerja Hakim.
"Aku gak akan pergi. Setidaknya tidak akan sebelum kamu menghabiskan bekal dariku. Aku udah capek-capek masak buat kamu tauk. Setidaknya biarkan aku liat kamu ngehargain masakan aku dengan memakannya langsung," tolak gadis itu dengan nada memelas.
"Masakan kamu? Bukannya kamu membelinya?" tebak Hakim seraya mengarahkan pandangannya pada layar komputer dan tangannya menggerakkan mouse di sana.