"Sedari dulu kenapa kamu tidak pernah melihat usahaku? Apa hubungan pertemanan kita tidak bisa melangkah lebih menjadi sepasang kekasih? Bahkan setelah kamu menduda pun, aku masih menunggu dan berjuang untukmu. Tidak bisakah kamu mencoba membuka hatimu sedikit untukku?" ucapnya tulus. Air wajahnya menyiratkan luka yang telah sering ia tterima dari perlakuan dingin Hakim. Dalam benaknya, ia tidak pernah mengerti mengapa lelaki ini selalu berlaku dingin hanya kepadanya. Pria ini bisa tersenyum ramah dengan bebas kepada semua orang, tetapi pada dirinya, bahkan melihat lama saja pria itu seperti dsudah tidak sudi. Apa salahnya ia berjuang untuk mendapatkan hati pria ini. setidaknya pria itu bisa memperlakukannya sama seperti pria itu memperlakukan orang lain, walaupun tidak spesial, setidaknya ia tidak merasa sakit sebab sikap dingin yang ditujukan padanya.