"Segitu kangennya ya Lo sama gue sampe bawa kepikiran gitu. Pas gue dateng Lu langsung nunjukin reaksi kayak gini. Kalo kayak gini terus, Lu bisa mati muda kena keselek tauk," cerocos Zibran setelah menyingkirkan tangannya dan memberi jarak duduk mereka.
"Apaan sih. Siapa yang kangen. Orang lagi makan sambil dengerin ceramahnya Tika. Kamunya aja yang tiba-tiba muncul ngagetin orang," kilah Erlina kesal. Tenggorokannya masih terasa terbakar. Memang benar, pikirannya tidak sengaja mengarah pada pemuda in, tapi bukan karena apa, ia hanya mengutuk pria itu sebab membawa kabur es coffenya padahal pria tu bukan orang yang tidak berada. Pria ini selalu saja meminta gratisan pada Erlina, entah itu camilan yang dibawa untuk dirinya sendiri, minuman kopinya, permennya dan makanan apa pun yang dibawa, pria ini selalu mencomotnya tanpa izin.