"Kenapa? Kamu gugup, ya? Gapapa, kan ada aku. Aku juga sebenernya masih suka gugup meski sudah sering ke sini, tapi karena ada mas Karim, aku jadi bisa enjoy sedikit. Kan ada aku di sini, kamu tenang aja. Jangan gugup, ya. Ayok," ucap Nilam menenangkan. Ia mengusap bahu Ratih untuk memberikan ketenangan kepada sahabatnya itu.
Rasanya bagai memasuki dunia baru saat Ratih keluar dari pintu kamar tamu. Ia disuguhi pemandangan yang begitu luar biasa harmonisnya. Pada ruang keluarga yang besar itu dipenuhi tawa hangat dengan lagi-lagi Danu sebagai objek komediannya.