"Allhamdulillah jika kami tidak mengganggu pengunjung lain meski ada saja yang bermuka masam melihat kelukan kami," kelakar Azzam berbasa-basi membalas ucapan lawan bicaranya. Lalu tangannya cekatan mengelap bekas tumpahan kopi itu.
"Haha, kurang tahu Mas penyebabnya memang sungguhan ini atau bawaan dari rumah lalu ke sini untuk menghibur diri sedikit dengan segelas kopi."
"Sayang sekali, niat hati ingin menghibur tapi apalah jika berakibat tambah buruk moodnya. Mas, boleh minta air putih?" pinta Azzam dengan senyum bersahabat di wajahnya. Ah, pria ini sungguh cerah sekali wajahnya seperti rembulan sempurna di luar sana yang bersinar dengan terangnya.
"Oh oke, Mas. Tunggu sebentar." Lekaslah kaki jenjang pelayan pria itu bergerak menuju teman kerjanya, batender yang berdiri di balik meja. Meminta segelas air putih yang segera diambilkan lalu diangsurkan.