Pintu kaca butik berderit terbuka. Seorang pemuda berkulit putih masuk dengan derap langkah pelan. Pria itu mengenakan kemeja hitam yang lengannya disingsing hingga siku. Tersenyum manis menyapa dua gadis penjaga toko itu. Mengucap salam yang langsung dibalas dua gadis di sana.
Kedua gadis itu menoleh. Rasanya wajah itu tidak asing bagi Ratih, ia sepertinya menganali pemuda ini. Seperti pernah bertemu di suatu tempat.
Pemuda itu semakin melebarkan senyum kepada Ratih. Netra gelap itu bertemu pandang sekilas lalu Ratih segera membuang muka ke arah lain.
Ah, benar! Pemuda itu bernama Azzam. Pemuda yang menjadi MC dan sempat berbincang dengannya sebentar di Perpustakaan.
"Kita bertemu lagi," sapanya pada Ratih seraya berjalan menuju gadis itu yang di tangannya tersisa satu baju lagi yang belum dikaitkan pada gantungan baju.
"Benar. Apa ada yang diperlukan?" tanya Ratih sopan mengingat sekarang dirinya adalah pelayan di butik ini.