Suara pintu terketuk membuat lamunan Esmeralda terbuyar. Ia menoleh, menatap seseorang berpakaian hitam yang membawaa makanan untuknya.
Selalu saja begini. Hidupnya tak ada peningkatan sama sekali. Selama 18 tahun hidup, Esmeralda sama sekali tak diijinkan keluar dari ruangan ini.
Ia hanya mampu menatap dunia luar dari celah-celah jendela yang cukup kecil.
Terkadang ia iri. Bagaimana bisa orang-orang dengan bebasnya berjalan kesana kemari. Sedangkan dia? hanya duduk, lalu tidur.
Esmeralda masih tak mengerti, mengapa ia harus lahir di tempat seperti ini. Ia juga tak tau bagaimana wajah ibunya.
Setiap hari, hanya ada mereka, para laki-laki berbaju hitam yang keluar masuk ruangan untuk mengeceknya.
Ia pernah bertanya, "Aku ini siapa? Kenapa ada disini? Dimana ibuku?" tanya Esmeralda pada saat itu namun tak mendapat balasan dari laki-laki itu. Ia hanya menghela nafas panjang, sembari melamun.