Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

sang penakhluk

memed_lenot
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.8k
Views
Synopsis
Muhammad Al Fatih 1453 adalah tokoh besar Islam, tokoh yang dianugrahi julukan 'panglima terbaik', tokoh yang bisa menggerakkan pasukannya untuk membebaskan kota dengan pertahanan terkuat di dunia yaitu Konstantinopel.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Sang Penakhluk

Pada tahun 1444 Sutan Murad menitipkan kekuasaannya pada anak ke 2 nya yang bernama Mehmed II yang saat itu masih 12 tahun. Mehmed II lahir pada 30 Maret 1432 di Edirne, ibu kota Utsmaniyah, Mehmed adalah anak Sultan Murad II. 

Saat masih belia 11 tahun, ia dikirim untuk memerintah Amasya. Sebagai anak Sultan, ia banyak mendapat ilmu. Ia menguasai sedikitnya enam bahasa. Salah satu guru Mehmed II adalah Syaikh Muhammad Syamsuddin bin Hamzah. 

Ulama terkemuka yang mempengaruhi Mehmed II penting untuk menaklukkan Konstantinopel yang dikuasai Romawi Timur dan menjadi salah satu pusat Ortodok. Pada periode pertama kekuasaannya, Utsmani diserang Hongaria. 

Mehmed II meminta ayahnya kembali naik tahta Tapi Murad menolak. Mendapat jawaban seperti ini, Mehmed kemudian mengirim surat kepada Murad. "Jika ayah Sultan pimpinlah pasukan melawan musuh, jika saya yang Sultan, saya perintahkan ayah untuk memimpin pasukan melawan musuh." 

Murad mematuhi perintah Mehmed. Ia memimpin pasukan Ustamania melawan musuhnya Hongaria, Polandia dan Wallachia. Pada 1444, pada pertempuran di Varna pasukan Hongaria dan sekutunya berhasi mengalahkan Murad. 

Murad kemudian naik tahta lagi hingga 1451 sampai wafat dan kemudian menghidupkan Mehmed. Mehmed dilantik menjad Sultan pada usia 19 tahun. Setelah naik tahta, Mehmed menarik perhatiannya untuk merebut Konstantinopel.

Konstantinopel adalah kota yang memiliki satu dari 3 peradaban paling besar yang ada di dunia dan mendapatkan gelar kota yang pertahanannya terbaik di dunia ketika masa itu.

Sudah puluhan percobaan dilakukan untuk menaklukan kota itu, tapi hasilnya selalu gagal, kota ini diklaim membutuhkan waktu lebih dari delapan abad agar bisa ditaklukan.

Muhammad Al Fatih 1453 adalah tokoh besar Islam, tokoh yang dianugrahi julukan 'panglima terbaik', tokoh yang bisa menggerakkan pasukannya untuk membebaskan kota dengan pertahanan terkuat di dunia yaitu Konstantinopel.

Muhammad Al Fatih merupakan seorang yang tidak hanya saja menjadi pemimpin politis, tapi beliau pun menjadi pemimpin ideologis yang menguatkan posisinya di mata rakyatnya dan pasukannya.

Beliau juga adalah seorang ulama dan ilmuan yang sudah hafal Al Quran sejak masih kecil, hafal dan paham tujuh bahasa. Kehidupan yang dijalani oleh beliau sangat akrab dengan budaya yang penuh dengan keilmuan, di masa pendidikannya beliau dibimbing oleh dua ulama terbaik ketika itu.

Muhammad Al Fatih merupakan seorang sultan sekaligus panglima perang yang sangat yakin tentang bisyarah (kabar) dari Nabi Muhammad Shalalahualaihiwassalam, yaitu:"Kota Konstantinopel nanti akan jatuh ke tangan Islam.

Pemimpin yang menaklukkannya merupakan sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya merupakan sebaik-baik pasukan." [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].

Semua hidupnya didedikasikan untuk tujuan yang sangat mulia ini. Beliau menjadi seorang panglima perang dan juga gubernur ketika umur 21 tahun dan terus menaklukan sampai beliau meninggal ketika ingin menaklukkan kota Roma.

Dimana akhirnya saat ini belum bisa ditaklukkan oleh panglima manapun yang ada di dunia ini. Langkah pertama yang memperkuat adalah memperkuat armada lautnya, di Selat Bosporus. Ia juga membangun benteng Rumeli Hisari di tepi Eropa Bosporus. 

Adanya benteng ini praktis membuat angkatan laut Utsmaniyah menguasai selat ini. Pada 1453 pengepungan terhadap Konstantinopel dimulai. Sekitar 200 ribu pasukan Islam mengepung kota yang sudah berumur 1.500 tahun itu. Tak kurang 320 kapal perang dikerahkan.

Saat itu Kaisar Romawi Timur menjaga pantainya dengan membuat rantau besi untuk menghadang kapal perang tentara Islam. Mehmed kemudian memerintahkan pasukannya untuk menaikkan kapal-kapal lebih kecil ke darat.

Dan kemudian kapal itu menyusuri hutan jalan darat sekitar satu mil, sebelum kemudian masuk laut kembali dan menyerang benteng pertahanan Konstantinopel.

Pada 1453 itu, pasukan Mehmed II setelah berjuang sekitar 50 hari, pasukkan Mehmed II berhasil masuk kota Konstantinopel, merebut dan menaklukkan menaklukkan Timur.

Kaisar Konstantinus XI meninggal pada hari penaklukan. 

Penguasa Konstantinopel tersebut dikabarkan tewas bersama pasukannya yang tersisa. Setelah menalukkan Konstantinopel, Mehmed kemudian memindahkan ibu kota Utsmani dari Erdiner ke Konstantinopel. 

Walau Menguasai Konstantinopel, Mehmed tidak menghancurkan bangunan gereja di sana. Ia membiarkan Gereja Ortodok Haga Sophia tetap berdiri, membiarkan simbol-simbol kristen di dalamnya dan hanya menutup simbol-simbol itu dengan simbol Islam. 

Gereja yang sudah berumur seribu tahun itu menjadi masjid. Selama memerintah, dari 1451-1484, Muhammad Al-Fatih telah membangun sedikitnta 300 masjid di Istanbul. 

Salah satu masjid yang termasyur adalah Masjid Biru yang letaknya tak jauh dari Haga Sophia dan hanya terpisah sebuah taman air mancur yang indah.

Beliau meninggal umur 52 tahun yang telah membuat karya sangat besar untuk Islam dan juga kaum muslimin.

Yang dengannya itu memaksa dunia untuk tidak lagi menganggap remeh kaum muslimin. dulunya sejarah dunia terbagi menjadi dua kekuasaan. Imperium Romawi dan Khilafah Islam. Bagian Barat adalah kekuasaan Kristen sedangkan Bagian Timur menjadi kekuasaan Islam.

Mehmed II, seorang keturunan Kesultanan Utsman yang berjuang untuk membebaskan Imperium Romawi menjadi kekuasaan Islam. Rasulullah pernah bersabda yang diriwayatkan oleh HR. Ahmad yaitu : Berkata Abdullah bin Amru bin Ash :

"Bahwa ketika kami duduk disekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, lalu Rasulullah SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstatinopel atau Roma. Maka Rasulullah SAW menjawab, 'Kota Herakilus terlebih dahulu', yakni Konstatinopel".

Kostatinopel adalah Ibukota Kerajaan Byzantium, satu-satunya pewaris Imperium Romawi yang memiliki semua teknologi perang dan sistem militer bangsa Romawi yang sempat memimpin dunia.

Sistem pertahanan yang dimiliki pun sangat sempurna. Karena setidaknya 23 serangan sempat ditujukan, namun tetap jaya karena mempunyai tembok pertahanan berlapis yang kokoh mengelilingi kota. Konstatinopel terletak diposisi yang sangat strategis.

Kota ini terletak disebelah barat Selat Bosphorus yang memisahkan Benua Eropa dan Asia. Disebelah utara kota ini terdapat Teluk Tanduk Emas, sebuah pelabuhan alami yang sempurna. Tak heran jika Konstatinopel menjadi kota pelabuhan yang paling sibuk didunia pada masa itu.

Di mata Muslim, Mehmet II dikenal sebagai "Sang Penakluk", sementara di Barat ia dianggap "Teror bagi Dunia". Pemimpin yang ditakuti pada masanya ini memegang tampuk kekuasaan Kekaisaran Utsmani sejak berusia 12.

Bahkan, usianya baru 21 tahun ketika pada 1453 ia menaklukkan Konstantinopel (Istanbul), ibu kota Romawi Timur di bekas koloni Yunani Byzantium. Selama 32 tahun masa kekuasaannya, pemimpin militer yang brilian ini terus memerintahkan pasukannya untuk memperluas batas kekaisaran.

Hingga Asia Kecil dan terus menerobos ke negeri-negeri Eropa. Demi membendung ekspansi agresifnya, tiga paus pun memeranginya atas nama Kekristenan Eropa melawan imperium baru kaum Muslim.