Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

FATAMORGANA by Tien

Triyenni_Tarigan
--
chs / week
--
NOT RATINGS
2.1k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - CH 1. Aku dan Dia Berbeda...

" Mungkinkah aku bertanya tentang siapa diriku? "

Aku sudah tau jawabannya." ah masa bodoh lah"

Sambil beranjak dari kasur dan berjalan menuju keluar kamar.

seorang gadis muda dengan kulit putih dan rambut keriting megar tak terurus. menatap melalui lantai dua kosannya yang ternyata tidak terlalu jauh dari dasar lantai satunya. (Percuma juga aku merenung hanya tembok dan pemukiman padat yang kulihat) ketusnya dii dalam hati.

sambil menoleh kebawah dia memandangi setiap orang yang melintasi jalan setapak didepan depan kosannya.

"Aku ingin menenangkan diriku dengan riuh pikuk kehidupan ku tapi aku hanya seorang gadis yang berjuang keras demi hidup" (menghela nafas berat)

kinanta Stevanie nama lengkap gadis itu. Mahasiswa tingkat akhir dengan jurusan keuangan. Ia merantau jauh dari orangtuanya yang tinggal didesa. "Kehidupan kota sungguh kejam tapi aku kesini bukan untuk menikmati hidup tapi berjuang untuk masa depan yang lebih baik" sambil memasuki kamar kosannya kembali untuk bergegas mandi.

Kina tidak memerlukan waktu lama untuk hal ini seperti wanita pada umumnya. makanya banyak yang mengatakan bahwa dia seperti pria ataupun cewek tomboy yang tidak pernah peduli soal penampilan apalagi fashion trendi dan lainnya.

setelah beberapa menit kemudian, Kina keluar dari kamar mandi yang terletak tak jauh dari kamar kosannya dilantai dua dengan memakai handuk yang dililit dan rambut yang diikat keatas sehingga kulit putihnya tampak bersaing melawan sinar sang fajar.

siapapun pria yang melihatnya dikala itu pasti akan selalu terpesona. bagaimana tidak rambut megarnya yang rapi tergulung kebelakang dan memancarkan keindahan murni dari wajah dan tubuhnya yang membungkam mata orang lain. Bagian tubuh wanitanya yang sangat menjulang seirama kedepan bokong yang lebar dan besar serta pinggangnya yang ramping dibandingkan tingginya yang mencapai 170 cm. Dia pantas untuk menjadi model iklan. Tak lama kemudian angin bertiup kencang dan membuatnya harus berlari menuju kamar kosannya.

kosan ini khusus putri dan sangat tidak ada ruangan yang kedap suara setiap hentakan kaki terdengar jelas di setiap lantainya.

Segera ia memakai pakaian santai yang biasa ia kenakan yaitu daster tipis dan pendek jauh diatas lutut.