Malam ini di kamar Jeno, ia terus menggunakan pianonya untuk menghibur dirinya karena ia sangat merindukan sosok Lia dalam hidupnya.
Terkadang ia akan memainkan pianonya berkali-kali hingga tangannya Terluka, tapi ia tak peduli, Perasaannya sangat menderita karena Merindukan Lia dan berharap bisa melihatnya.
Seseorang mengetuk pintu dari luar kamar Jeno, itu ternyata seorang wanita yang sangat cantik dan seumuran dengan Jeno. Wanita itu adalah aura, aura adalah sosok wanita yang selalu bersama Jeno, ia juga seorang pianis tapi tak seterkenal Jeno.
Aura sangat menyukai Jeno sejak 3 tahun terakhir ketika mereka berdua berada di kampus yang sama dengan jurusan yang sama, tapi Jeno tak memiliki perasaan kepada Aura sama sekali, karena sejak dulu hatinya hanya di isi oleh Lia.
Aura mendekati Jeno, ia melihat tangan Jeno Terluka dan cepat-cepat mengambil P3K di dalam lemari milik Jeno. Aura lalu mengobati tangan Jeno, tapi Jeno tak Bereaksi Sama sekali, ia masih di Landa rasa rindu dengan Lia, ia hanya terdiam dan tak berbicara sama sekali.
" Kenapa kau terus melukai Tanganmu " Tanya Aura yang terlihat khawatir.
" Akhir-akhir ini kau terlihat Tak semangat, ada apa denganmu??? Bahkan tanganmu juga tak kau Pedulikan!! " Jelas Aura sambil menempelkan plaster pada Tangan Jeno yang luka.
" Kau tahu, betapa berharganya tanganmu ini, banyak penggemar yang sangat menyayangimu dan banyak yang ingin melihat kau Bersemangat lagi di atas panggung " Aura terus berbicara kepada Jeno, tapi Jeno tak merespon.
" Tinggalkan aku, aku ingin sendiri " ucap Jeno sambil berjalan menuju tempat tidurnya dan terbaring di atas tempat tidurnya
Aura yang melihatnya hanya terdiam dan tersenyum lalu beranjak pergi dari kamar Jeno dan menutup pintu,
Di dalam selimut Jeno meneteskan air mata sambil melihat ke arah langit dari jendelanya, Jeno mengingat kenangannya bersama Lia.
Pagi hari Tiba, Waktu pukul 07:30 waktu amerika. Jeno bersiap-siap untuk kembali ke Indonesia, karena ia sangat merindukan ayah dan ibunya juga kenangan tempat dimana ia selalu bertemu dengan Lia, ia pulang dengan harapan bisa bertemu dengan Lia kembali.
Jeno pergi tanpa memberitahukan Aura, Sehingga ia pergi secara diam-diam, juga ia tak memberitahukan Managernya.
Di Indonesia sudah pukul 18:30 Wib, Hari ini di Rumah sakit.
Gebin buru-buru pergi ketika Operasi bedahnya selesai, Ternyata ia menuju Ke bandara ingin menjemput seseorang.
Ketika ia di bandara, Gebin menunggu Tidak begitu lama, Dari arah Berbeda Jeno terlihat memakai Pakaian serba Hitam, memakai masker dan Juga Topi, Ia tak ingin penggemarnya Melihatnya. Jeno berjalan ke arah Gebin secara perlahan, dan ternyata Gebin ingin menjemput Jeno. Ternyata mereka berdua adalah seorang sahabat sejak Kecil, hanya saja ketika Jeno Bersekolah di Indonesia sedangkan Gebin bersekolah di Barcelona.
Mereka saling berpelukan dan sangat bahagia bisa bertemu lagi setelah bertahun-tahun tak bertemu.
" Kau memiliki mata panda sekarang yah?? " Ucap Gebin yang Menyindir sahabatnya itu.
" Kau terlihat kurus sekarang, seperti keledai " Jeno kembali mengejek temannya itu.
" Kita sama-sama terlihat kurus " Ucap Gebin sambil tertawa bersama-sama Jeno.
Gebin pun mengantar Jeno dengan mobilnya sembari bercerita di dalam Mobilnya tersebut.
" Beberapa hari ini aku sedang jatuh cinta " Ucap Gebin kepada Jeno.
" Wanita mana yang bisa menyukaimu?? Dimana kau mendapatkannya?? " Tanya Jeno Penasaran.
" Takdir yang mempertemukan ku " Jawab Gebin dengan santai.
" Wow,, Kau mempercayai takdir, aku bahkan tak pernah peduli apa itu takdir " Ucap Jeno dengan nada percaya dirinya.
" Itu karena kau sudah lama tidak menemukan cinta lagi " Ucap Gebin yang Menyindir Jeno.
Dalam hal ini ternyata Lia berhubungan dengan 2 Pria yang memiliki hubungan dekat satu sama lain, dan kedua pria itu juga menyukai wanita yang sama yaitu Lia, tanpa mereka berdua tahu, bahwa mereka menyukai wanita yang sama.
" Jadi kapan kau akan memperlihatkan dia kepadaku?? " Tanya Gebin.
" Beberapa hari lagi, aku akan merayakan ulang tahunku, disaat itulah aku akan memperkenalkan dia kepadamu!! Tapi kau jangan menyukainya " Jelas Gebin.
" Aku bukan orang seperti itu, aku juga memiliki orang yang aku cintai sendiri " Ucap Jeno
Siang hari di hari berikutnya, Lia berjalan di trotoar Jalan, Ketika ia berjalan, ia melihat seorang pria tua yang ingin menyebrang tapi karena rasa takut pria tua itu tak mampu untuk melangkahkan kakinya yang sudah tua. Lia lalu berlari mendekatinya dan membantunya untuk Menyebrang, ketika di tengah Jalan, Gebin Melihatnya ketika pemberhentian lampu merah.
Gebin melihat Lia Membantu pria tua, ia sangat jatuh cinta dengan kebaikan Lia.
" Itulah alasanku mengapa aku menyukaimu " Ucap Gebin.
Ketika Lia telah membantu Pria tua menyebrang, Gebin Mengikuti Lia yang berjalan Kaki di atas trotoar dengan mobilnya. Lalu Lia tak sengaja melihat ke belakang dan ia melihat Gebin diam-diam mengikutinya, Lia menghela nafas dan berdiri diam melihat ke arah Mobil Gebin.
Sepertinya Gebin ketahuan kali ini, Ia pun turun dari mobilnya dan berjalan menghampiri Lia.
" Mengapa kau mengikutiku?? " tanya Lia.
" Aku tidak mengikutimu, itu karena Magnet dalam tubuhmu menarik Mobilku mendekatimu " Gebin memberikan lelucon kepada Lia.
" Lelucon apa itu, hahah " Lia tak menyadari dirinya tertawa. Hal itu membuat Gebin sangat bahagia ketika melihat Tawa Lia yang begitu Lepas bebas kepada dirinya.
" Bagaimana kalau aku mengajakmu berjalan-jalan?? " tanya Gebin kepada Lia.
" Hemm, Baiklah " Jawab Lia, Lia semakin lama semakin akrab dengan Gebin, Itu membuat Lia tak seperti dulu lagi, orang yang sangat tertutup dan Pendiam, Kini ia menjadi Wanita yang sangat Ceria.
Gebin Mengajak Lia Kerumah sakit, hal itu membuat Lia sedikit terkejut.
" Mengapa kau Mengajakku Kerumah sakit?? " tanya Lia Penasaran.
" Ada beberapa barang yang harus aku ambil, sebentar saja " Ucap Gebin.
" Aku akan menunggumu di mobil " Ucap Lia. Tapi Gebin Mengajak Lia untuk masuk ke dalam Rumah sakit, tapi Lia menolak, Gebin tak menyerah dan akhirnya Lia setuju.
Gebin kini pertama kalinya membawa seorang wanita yang ia sukai ke rumah sakit, Gebin mengajak Lia berjalan memasuki ruangannya, karena hal itu membuat para Suster di Rumah sakit terlihat iri dengan Lia.
" Siapa dia?? Apakah pacar Dr. Gebin?? " Ucap suster saling melempar pertanyaan.
Lia Memilih menunggu Di luar ruangan Gebin, lalu Gebin Setuju. Lia merasa aneh melihat Suster memandangnya dengan wajah penasaran.
Lia pun berjalan-jalan di dalam rumah sakit yang tak jauh dari Ruangan Gebin. Tiba-tiba seseorang menabraknya dari arah depan, tapi Lia tak memperhatikannya, Ternyata Pria itu adalah Jeno, Jeno memakai Masker dan topi Hitam sehingga tak ada yang mengenalnya, Mereka tak sengaja saling menabrak satu sama lain, tapi mereka tak saling melihat sehingga membuat mereka hanya saling meminta maaf dengan menunduk tanpa harus tahu siapa dia, Gebin terus melangkah begitu juga Lia, Mereka tak sama sekali tak berpaling dan hanya melewati satu sama lain.
Jeno berjalan memasuki Ruangan Gebin, ia melihat Gebin sedang mencari beberapa berkas.
" Apa kau mencari ini?? " ucap Jeno Sambil Memperlihatkan Beberapa dokumen penting kepada Gebin.
" Dimana kau menemukannya?? " Tanya Gebin.
" Aku mengambilnya, aku pikir itu hanya kertas biasa " Ucap Jeno.
" Syukurlah, itu sangat penting " Gebin mengambil dokumen yang di Pegang jeno.
Gebinpun buru-buru keluar dan melihat Lia tak lagi di Depan ruangannya. Ia merasa khawatir dengan Lia, lalu menelpon Lia, tapi tak tersambung.
" Siapa yang kau cari?? " Tanya Jeno Penasaran.
" Wanita yang aku ceritakan kepadamu " Jawab Gebin dengan wajah khawatirnya.
" Aku akan membantumu mencarinya " Ucap Jeno.
Ketika mereka berdua ingin mencari Lia, tiba-tiba telpon Jeno Berbunyi, ternyata itu adalah Telpon penting dan Jeno harus pergi.
" Maafkan aku, ada hal mendesak yang harus aku lakukan " Ucap Jeno Kepada Gebin dengan terburu-buru ia meninggalkan Gebin, Disaat yang bersamaan Lia datang menemui Gebin dan tak sempat bertemu dengan Jeno.