Tapi, petugas keamanan itu masih bungkam dan kini akhirnya menimbulkan tanda tanya di benak Meri. Aneh, seharusnya petugas keamanan kafetaria tidak berlaku seperti itu di hadapan Meri. Harusnya, dia bisa memberikan sebuah rekaman CCTV kepada Merry. Toh, lagi pula sosok Meri hanya ingin melihat saja ia tidak akan berlaku aneh aneh di kafetaria yang ramai tersebut.
"Pak, katanya ingin melihat sebuah rekaman CCTV hari ini. Anda tenang saja, Pak. Saya tidak akan berlaku melanggar batas ketentuan kafetaria ini. Saya ingin melihatnya saja." Sekali lagi Merry berkata seperti itu pada petugas keamanan dengan harap dia bisa mendapatkan apa yang ia cari.
Sebab, Mery sungguh merasa sangatlah penasaran. Ia tidak bisa tinggal diam jika ada yang melakukan hal tersebut padanya. Tapi, petugas keamanan kafetaria tersebut sama sekali tidak bergeming. Bibirnya terkaptup dengan rapat seolah-olah dia sedang menyimpan sesuatu.