Pratu Chiko gugup, dia terdiam dan tidak bisa memberikan jawaban. Buku-buku tangannya memang mengalami luka walaupun tidak besar tapi menimbulkan sebuah goresan. Jejaknya berat jelas sehingga mungkin Kapten Sean merasa curiga dan juga janggal.
Lekas, sosok lain di sebelah utara, itu adalah Praka Renjana. Dia juga menyipitkan mata dan menatap rekannya melalui ekor mata sebelah kanan, Praka Renjana map lah orang yang paling pandai dalam menganalisis diantara beberapa serdadu yang lainnya.
"Betul, kenapa dengan buku-buku tanganmu? Apa kau baru saja berkelahi atau kau baru saja terjatuh?" Praka Renjana ikut jua menimpali.
'Astaga, apakah benar-benar ada luka sehingga membuat mereka bertanya? Ah, bagaimana mungkin aku bisa seceroboh ini sampai-sampai tidak melihat dulu jika terselip luka' ia membatin dengan perasaan takut.
