"Bisakah saya?" tanya Nara.
Capt Sean terkejut lagi, dia bingung ketika harus menjawab Nora. Tapi dia ingat bahwa ketika hari semakin larut, dia tidak ingin membuang waktu. Kapten Sean juga setuju.
"Tunggu saja karena jalannya selalu buruk. Aku hanya tidak ingin kamu jatuh."
"Oke."
"Hati-hati, Kapten Sean dan Nora. Jangan lupa belikan kami makanan enak!" teriak Praka Renjana ketika Kapten Sean dan Nora sudah pergi dari tempat itu.
Kapten Sean juga sedikit waspada. Dia gugup ketika dia keluar dari rumahnya. Kapten Sean sedikit takut jika tiba-tiba seseorang mengetahui bahwa dia membawa seorang wanita. Tapi, tunggu dulu, Nora sudah berpakaian seperti laki-laki. Itu mungkin membuat seseorang tidak mengenali siapa Nora sebenarnya.
Hanya menggunakan sepeda ontel, sepeda itu sendiri berasal dari Semarang. Sepeda sudah usang, tetapi Kapten Sean menyukai sepeda kakek buyut. Katanya dulu motor ini penuh dengan kenangan indah, cerita Kakek Kapten Sean dan istrinya.