Delapan bulan sudah Nora mengandung. Kini ia baru kali ini merasakan kenikmatan yang luar biasa. Duduk susah, berjalan susah, tidur pun juga susah. Semua serba susah, namun di balik itu semua sang suami menjadi lebih, lebih, dan lebih sayang lagu kepadanya.
Badannya terlihat sedikit mengembang. Dengan lingkaran hitam di area mata. Maklum saja, Nora jarang sekali tidur, sebab Ia selalu merasa lapar, lapar, dan lapar. Tak seperti dulu yang merasa jijik dengan makanan. Kini justru ia seperti Abdul Mutun. Seseorang yang rakus pada zaman Rasulullah.
"Sudah makan?" Tanyanya seraya berjalan menghampiri sang istri. Lalu pria itu mendaratkan sebuah kecupan di perut serta kening Nora.
"Sudah. Tapi mau makan pempek boleh nggak, Yo!"
"Ya sudah, nanti ba'da maghrib kita cari pempek, ya. Sekarang aku mau mandi dulu. Cup."
"Ikut!"
"Janganlah. Ibu hamil nggak baik mandi hampir maghrib."
"Kamu tunggu sini aja ya. Aku nggak lama kok, Nora," imbuhnya.