Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Ketika aku Glow Up

🇮🇩ahista_cutee3004
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.7k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Tersadar bahwa aku sangat kusam

Marsya seorang gadis berusia 17 tahun yang ingin sekali memiliki wajah glowing seperti Prilly Latuconsina namun dia bingung bagaimana dia mengawali keinginannya itu sedangkan dia hanyalah Gadis cuek yang tidak mengerti apa itu skincare dan tidak tau bagaimana berpenampilan yang sedang trend untuk remaja seusianya. Bagaimana kah perjalanan Marsya yang ingin merubah kulit nya yang kusam menjadi terlihat Glow seperti artis favorit nya. Bisakah dia  seorang Gadis remaja yang cuek akan penampilan Berubah menjadi Glow up? let's read😚

    Berdiri  di sejajar cermin di kamar, "Kok muka gua biasa aja sih, Mana kusam lagi, Ya ampun " ucap Marsya dalam hati. Melirik ke sebelah kiri dekat pojokan dinding ada posternya Prilly Latuconsina yang mukanya glowing banget,mungkin kalo ada semut yang jalan di mukanya langsung tergelincir kali yahh sangking licinnya tuh muka.

"Gimana ya bisa punya muka kayak gitu pengen banget dah gua "ucap Marsha secara spontan dengan mata yang masih fokus ke poster nya Prilly Latuconsina.

  

    Tingggggg... Bunyi nada dering hp-nya, seketika Marsya mengambil hp di atas kasurnya dia mengecek notifikasi, eh ternyata ada chat dari si doi nya Luff Luff langsung tu mata😍😍 Sambil rebahan di kasur yang spreinya udah bulu kan, mungkin kalau dilihat pakai mikroskop duh enggak kebayang tuh banyaknya kuman yang lagi berkembangbiak. gua aja lupa kapan terakhir itu sprei diganti. Tapi jujur sih gue nyaman banget rebahan di kasur itu, kalo udah rebahan di situ tuh rasanya nya kayak nggak ada beban hidup lagi dah.

  

    Kring... kring ...kring..., Jam sudah berdiri menunjukkan pukul 07.00 WIB kringgg.... Kringgg....kringgg... Kringgg... Udah 1000 kali berbunyi tapi Marsya masih aja tetap molor dengan posisi badan yang meluk guling kesayangan. Haaammm(dia menguap sambil merenggangkan badan dan tangannya).

"Ya ampun masih subuh nih dingin banget" dengan tidak sadar Marsha ngomong gitu, melirik ke meja sebelah kasur yang diatasnya jam kecil yangydari tadi berdering. "Walahhhhhhhh..."teriak Marsya sampai kedengaran tetangga sebelah dan burung-burung yang hinggap di atap rumahnya pada terbang seperti mendengar jeritan setan wanjayyy.

 

  Jarum jam yang menunjukkan pukul 08. 56 WIB yang membuat teriakan maut itu terdengar. dia lupa bahwa hari ini adalah hari pertamanya ujian akhir semester di sekolahnya.

.... Shuffffffff..... Bunyi hempasan angin saat dia berlari melewati dapur.langkahnya yang secepat kilat tiba-tiba terhenti ketika melihat mamanya yang sedang masak. "Mah... Kenapa nggak bangunin Marsya sih... Kan jadinya Marsya kesiangan mana ada ujian lagi di sekolah ". Ucap Marsya secepat kilat tanpa ada jeda. "Yaelah syaa, kamu kan kalau dibangunin nggak akan bangun sebelum jam kamu berdering 1000 kali baru kamu bangun titik Mama capek ah teriak ngebangunin kamu apalagi pagi-pagi nanti malaikat nggak mau masuk masih rezeki "jawab Mama dengan nada tegas.

 

   Marsya terdiam. tidak menyalahkan jawaban mamanya karena itu memang fakta titik segera Marsya masuk ke kamar mandi. Dia masih saya melakukan kebiasaannya setiap hari ya itu hanya mencuci muka di pagi hari. Alasan kenapa dia tidak mau mandi di di pagi hari adalah karena dia tidak tahan dinginnya air di pagi hari. yang membingungkan nya lagi adalah dia selalu bermimpi untuk berjalan-jalan ke Korea dan bermain seluncuran salju yang dingin nya 90 kali lipat dari air pagi di Indonesia. "Srrrh....."bunyi air yang ia Basuhi ke wajahnya lalu lanjut dia menggosok giginya. Setelah itu dia langsung mengambil handuk dan bergegas pergi dari kamar mandi .saat sudah sampai di kamar, membuka pintu lemarinya yang agak terlihat berantakan, menarik baju seragam dan jilbabnya. Segera dia mengenakan baju dan jilbab nya di depan meja hias yang ada cerminnya. terlihat meja itu tidak ada skin care ataupun make up yang seharusnya semua gadis remaja seusia usianya sudah memakainya, cuman ada satu botol bedak bayi ukuran 150 ML berwarna pink muda. Yaaaaahh... Itu adalah bedak yang bisa pakai sehari-hari tanpa toner, moisturizer, atau pun foundation ya langsung saja dia pakai bedak bayi itu keseluruh mukanya. Marsya tampak seperti gadis yang sangat polos Karna penampilannya yang hanya datar.padahal dia bukan lah gadis yang lugu dia seorang gadis yang pandai berbicara hanya saja ketomboyan nya lah yang membuat dia tidak mengenal apa yang harus nya gadis lain pakai

Di jaman milenial seperti saat ini.

Berjalan menghampiri mamanya,Marsya berpamitan dan bergegas mengendarai motor Scoopy merahnya.

Setibanya ia disekolah ,langkahnya terhenti di depan pintu kelasnya. Marsya mengintip ke arah meja guru betapa terkejutnya dia melihat guru penjaga ujian dikelasnya

"Etdaahhhhhh pak Budi yang jaga mampus dah gua"gumamnya dalam hati panik.

Yaaaaa pak Budi adalah guru senior di SMA Negeri 04 Jakarta pusat. Dia sangat galak, apalagi  sama anak murid yang nakal.

"Assalamu'alaikum.."aku berjalan menuju meja pak Budi untuk menjabat tangannya.

"Stopp".Seketika langkah ku terhenti aku hanya tertunduk tidak berani mengarahkan pandangan ku ke depan pak Budi. Hanya saja aku melirik teman teman ku melihat tatapan mereka yang sepertinya prihatin dengan keadaan ku.

"Kenapa kamu terlambat nak?ayolahh cepat kamu duduk dan isi lembar ujian ini"ucap pak Budi dengan nada lembut sambil memberi lembar soal. Pak Budi bersikap lembut setelah melihat penampilan Marsya yang kelihatan seperti anak lugu dengan muka yang tidak kelihatan memakai bedak Karna bedak bayi yang dia pakai tadi telah luntur terbawa angin. Itu lah terkadang beruntungnya gadis seperti Marsya yang sebenarnya sedikit nakal dan judes,tapi Karna dia nggak ngerti soal penampilan, itulah yang membuat orang-orang menganggap dia seperti anak yang lugu.

Trrrrrinnnggg.... (Bunyi bel pulang). Seperti biasa setelah pulang sekolah Marsya tidak langsung pulang. bersama Lita, simy, uti,dan Feli mereka selalu Nongki bersama di Bubletea langganan mereka .

   

"Bro!!! Seperti biasa ya"teriak Marsya ke mas ganteng barista. Semua teman teman Marsya fokus dengan handphone mereka masing-masing,kecuali Marsya yang pandangannya hanya tertuju ke mas lucky yang gantengnya minta ampun, Eeiiiiittsss.. mas lucky bukan hanya ganteng loh dia juga sangat manis apalagi kalo udah nyengir ettttdah kelihatan tuh pemaniss mas lucky ,apalagi kalo bukan gigi gingsulnya. udah dehh makin bikin Marsya berkhayal jauh,sampai Marsya lupa kalo dia udah punya doi. Tililinggg... lilingg tilililinggg tililinggg.. nada dering yang yang seperti melodi sebelum tidur