"Kaaaak, Kaaak!" deruh napas Jingga begitu memburu.
Hujaman Andra begitu dalam dan tajam, dia yang lama tak merasakannya sampai merasa sangat sesak sampai satu hantaman dalam dan kencang dia terima beserta dengan semburan hangat yang masuk ke rahimnya.
Huuuhh,
Andra tahan bobot tubuh istrinya itu lebih dulu, sementara Jingga sedikit melengkungkan tubuhnya agar benih itu bisa masuk ke rahimnya yang menghangat dan siap dengan apa yang Andra tanam di dalam sana.
Senyum lebar mereka lemparkan bersamaan, penuh rindu dan malu luar biasa. Andra kecup kening itu, mereka basah bersama dan mereka sampai malu sendiri melihat ulah masing-masing.
"Aku sayang sama kamu, Ngga."
"Aku ya sayang sama kamu, Kak. Seneng bisa ketemu, kangen banget, kebangetan, ahahahahah ... Enak nggak?"
