Chereads / dairy of my office / Chapter 5 - Pertemuan tak terduga

Chapter 5 - Pertemuan tak terduga

Pagi yang cerah wawan memacu motornya menuju kantor sesampainya dikantor apel pagi pun sudah dimulai aduh aku terlambat lagi dimarahin sama atasan lagi wawan bergegas masuk barisan wawan kenapa kamu terlambat lagi?iya pak maaf saya terlambat lagi wawan baru saja dipindahkan dari bandung ke papua daerah yang cukup rawan

Berbeda dengan heny dia seorang marketing salah satu perusahaan motor dikota bandung iya heny baru saja lulus dari perguruan tinggi dibandung mengawali karir sebagai management trainee marketing posisi yang cukup lumayan untuk lulusan baru saat itu dia hidup dengan saudaranya dan ibunya. ayahnya meninggal karena kecelakaan motor dalam perjalanan menuju kantor ketika heny duduk dbangku SMA dan adiknya masih berusia 4 tahun

Ketika wawan menjalankan tugasnya sebagai polisi lalu lintas dia dipanggil atasannya datang kekantor disuruh kembali ke bandung karena ibunya sakit keras tidak ada yang merawat cuma bibi nya saja yang ada,bibi nya sudah tak sanggup lagi merawat ibu nya bibi nya punya keluarga yang harus diperhatikan akhirnya wawan pun kembali kembali ditugaskan ke bandung sambil merawat ibunya,dalam perjalanan kekantor wawan tak sengaja bertemu heny seperti biasa heny menyerah brosur motor kepada siapa saja yang lewat dijalan itu supaya bisa mendapat pelangganagar dia bisa menyelesaikan trainingnya dengan baik bersama teman teman serta didamping SPV nya panas terik tiba lah jam makan siang heny dan teman teman mencari warung makan sambil istirahat tak sengaja wawan dn teman teman juga makan diwarung itu Ketika heny makan bersama teman temannya hp heny diambil oleh salah satu pengamen tersebut

Hp ku kemana rin, kok ga ada disini ujar heny,SPV melihat hp diambil sama pengamen heny pun berteriak tolong ada copet wawan dan teman temannya pun menghampiri keributan itu Ada apa ini salah satu temennya mba ini hp nya dicopet pak sama pengamen tadi dia teman nya mengejar pencopet dan wawan terus meminta keterangan serta membuat laporan dikantor sejak saat itu wawan mulai tertarik dengan heny.setelah heny melaporkan kejadian yang dialami Kembali kekantor menceritakan kejadian itu kepala cabang kenapa terlambat kembali kekantor kamu dan teman teman mu sudah kembali tp SPV belum kembali ada apa ya hen ujar kepala cabangnya pak Tobi,tiba tiba Office Boy dengan nafas sengal sengal ada apa mas toni kok seperti itu gawat...sambil mengambil nafas lagi gawat..tenang dulu ada apa mas atur nafas dulu baru bicara itu pak mas anton SPV kita pak kecelakaan pak diujung jalan kantor kita pak pak Tobi pun bergegas ketempat kejadian pak Tobi dan heny mencoba menerebos kerumunan orang dari warga yang melihat kejadian itu,ternyata benar korban kecelakaan itu SPV nya heny begitu wawan dan teman temannya datang sambil meminta kronologi kejadian kecelakaan tersebut mobil ambulans pun datang untuk mengangkut koban kecelakaan heny meminta izin pada wawan untuk ikut dalam mobil itu loh mba nya lagi kenapa ujar wawan oh tidak pak saya mau mita izin ikut mobil itu karena yang jadi korban kecelakaan itu SPV saya pak oh boleh mba silahkan jadi salah satu rekan kerja bapak anton iya pak tanpa menunggu lama mobil ambulans pun melaju menuju rumah sakit sesampainya dirumah sakit anak dan istrinya menyusul kerumah sakit karena diberitahu sama pak tobi bahwa pak anton kecelakaan ketika akan menyebrang untuk kembali kantor, dokter pun keluar dari ruang oprasi sambil berkata siapa keluarga pak anton disni istri dan anaknya pun maju begitu pula heny dan pak Toby yang ikut mengantar kerumah sakit bagaimana kondisi suami saya dok ujar istrinya,suami ibukemungikan untuk hidup 10 % karena ada pendarahan di otak cukup hebat istri dan anaknya pun histeris mendengar hal itu pak Toby pun bingung belum ada yang belum ada bisa menggantikan posisi pak anton

Semenjak kejadian itu heny dan wawan sering bertemu walaupun saling bertegur sapa atau hanya sekedar makan bersama atau jalan jalan setelah menyelesaikan pekerjaan mereka, suatu ketika wawan dan heny jalan berdua wawan mendapatkan telepon dari bibi nya kalo asma ibu nya kambuh wawan segera pulang dengan mengajak heny dan berniat mengenal heny pada ibunya sesampainya dirumah wawan pun mendapatkan sedikit omelan dari bibi nya eh wan harus kalo mau pulang terlambat itu bilang dulu sama bibi kenapa sich kalo begini kan akhirnya pekerjaan dirumah kan jadi terbengkalai iya bi maafkan saya td ada tugas mendadak bi dari atasan,udah tau ibu mu seperti itu dan kamu pulangnya ga pasti kenapa kamu ga carikan perawat saja buat ibumu biar ga repot seperti ini sudah lah ma ujar paman wawan kan ga sengaja pulangnya terlambat ma,maafkan saya paman bibi sudah merepotkan ya sudah kita pulang saja masih banyak pekerjaan dirumah ujar bibi nya,pamannya berkata sudah wan jangan di masukan ke hati nanti paman telepon kamu lagi baik paman,begitu paman dan bibi wawan pergi heny mendekati wawan,kok gitu sich wan bibi mu ah biasa heny bibi ku seperti itu sudah biasa ya sudahlah ayo kita masuk ketemu sama ibu begitu masuk wan bibi mu marah lagi ya ah sudahlah bu jangan dipikirkan biarkan saja yang penting jaga kondisi ibu sekarang oh ya bu kenalkan ini heny oh dia cantik sekali, puji ibu wawan terimakasih bu,ibu dirumah hanya sama wawan saja bu, iya nak ujar ibunya merasa iba dengan kondisi si ibu heny menawarkan diri untuk ikut merawat ibunya kepada wawan, wan kalo boleh aku bersedia merawat ibu tapi aku ga punya uang buat bayar kamu ga aku ga minta bayaran ke kamu kok bener hen kamu ga keberatan kondisi ibu suka menghawatirkan ga papa wan tugas mu pasti banyk dikantor pulang pun tak pasti makasih ya hen mau bantu aku jaga ibu sejak hari itu setiap heny pulang kantor mampir sejenak ke rumah wawan walaupun terkadang tak bersama wawan kadang pula mengajak ibunya heny untuk ke rumah wawan agar ibu wawan terhibur, saat heny kerumah wawan bersama ibunya heny pun mengetuk pintu rumah tok...tok.. ibu namun tak ada jawaban hanya ada jawaban nak heny tolong hubungi wawan nak asma ibu kambuh baik bu tapi tolong buka kan pintunya dulu bu, lewat pintu belakang saja nak tidak dikunci ibu sudah ga sanggup berdiri lalu heny dan ibunya bergegas pintu belakang lalu menuju kamar ibu wawan ibu heny yang kebetulan seorang perawat memberikan pertolongan pertama pada ibu wawan belum sampai heny telepon wawan, wawan pun sudah berada didepan rumah dan terkejut melihat kondisi sang ibu, dan berterimakasih pada heny dan ibunya karena sudah menolong ibunya dan setelah kejadian itu pun wawan mulai menyukai heny itu pun disadari oleh ibu heny kalo wawan jatuh hati pada anaknya