Kaila berjalan dan bertemu Saras, ibu Evan, yang sedang berbincang tidak jauh dari sana. Wanita itu sekarang terlihat bangga. Anaknya dulu belajar dengan kurang baik, dan kemudian Adelia membantunya. Nilainya meningkat pesat, dan dia berprestasi sangat baik selama ujian masuk perguruan tinggi. Dia diterima di universitas di Jakarta, yang membuat Keluarga Sinarta merasa bangga.
"Biar kuberitahu, ada pemanas di tempat tinggalnya, jadi dia tidak akan membeku meski hawanya dingin. Makanan di kafetaria juga sangat enak. Di sana juga menjual daging dari waktu ke waktu." Dengan senyuman di wajah Saras, semakin banyak dia membicarakannya, semakin dia menjadi bahagia dan bangga.
Saras melanjutkan, "Evan kembali dan memberitahu padaku bahwa jurusan komputer yang dipelajari olehnya ini akan menjadi populer di masa depan. Aku takut dia akan tetap tinggal di Jakarta setelah lulus. Mulai sekarang, dia akan menjadi penduduk asli Jakarta sepertinya."