Sedang Enest Tyaga kembali terdiam, menatap langkah lebar putrinya yang terus berjalan meninggalkannya.
Ia sadar sepenuhnya, jika saat ini ia kembali membuat putrinya kecewa atas semua pengakuan yang baru saja ia katakan. Meski ia merasa jika sudah saatnya sang putri mengetahui semuanya. Namun ia tidak yakin, jika Trixie Viviane bisa menerima semuanya.
"Ermelinda... Apa kau baik-baik saja sekarang. Aku harap kau selalu bahagia dengan pernikahanmu. Aku percaya jika Keane selalu menyayangimu dan mencintaimu dengan tulus. Aku percaya, dia bisa melakukannya." Gumam Arnest Tyaga kembali menarik nafas panjang dan melepaskannya kembali secara perlahan, hingga ingatannya kembali tertuju pada kenangan silam, kenangan yang bisa membuatnya tertawa bahagia meski ada beberapa kenangan yang membuatnya menangis hingga menimbulkan rasa penyesalan terbesar bahkan sampai saat ini.