Menghembus nafas panjang, Briella Amora kembali mengulas senyum saat siluet Ryu Dante terlihat di balik pintu butiknya. Berdiri dengan senyum diwajahnya sambil melambai ke arahnya. Pria yang selalu tulus padanya, menjaga, dan menemaninya tiap saat.
Ryu Dante pria yang sempurna dalam segala hal, bahkan menjadi idaman para wanita, dan kini pria tersebut tengah menuju ke arahnya, dengan senyum yang tak pernah pudar, lengkap dengan sebuket bunga di tangannya.
Namun mengapa sedikitpun ia tak pernah berdebar dengan momen tersebut, tiap kali Ryu Dante menatapnya, menggenggam tangan, bahkan melakukan hal hal romantis padanya sedikitpun ia tak pernah merasakan debaran jantung sehebat saat Claude Cavero menyentuhnya, ataupun menatapnya.
Namun mengapa semua orang selalu meminta dirinya untuk bersama pria itu? Semua orang seolah menyuruhnya untuk berpaling, dan melupakan cinta pertamanya. Melupakan sebuh nama yang sudah melekat di pikiran dan hatinya.