Chereads / Red Esclipse / Chapter 2 - 2. Zen Alexandro

Chapter 2 - 2. Zen Alexandro

"Ya ampun,salju ini membuat jendela kamarku tidak bisa dibuka"

sambil mencoba membuka jendela kamarnya.

"Biarlah,aku akan pergi lewat pintu depan saja"

dia mengambil jaket hitam bulunya dan payung hitamnya yang berada di samping pintu masuk kamarnya.dia sangat malas melakukan perjalanan yang agak panjang,makanya dia mau keluar lewat jendela ,mungkin lebih cepat menurutnya.

Dia berjalan di tengah hujan salju dengan tangan kanan memegang payung dan tangan kirinya dimasukan dalam jaketnya ,dia menuju minimarket yang ada di depan kampus

"Sam berikan aku sebungkus rokok" Kata Zen sambil berdiri didepan kasir minimarket tersebut dengan menggosok gosokan kedua tangannya yang kedinginan.

"Baiklah ,dan sebaiknya kamu cepat berhenti merokok sebelum itu merusak tubuhmu" jawab Sam kasir minimarket sekaligus teman Zen.

"Tidak usah pedulikan aku,apa kamu sudah mendengar kejadian tadi ?"

"Ya,itu sangat mustahil kalau dipikir-pikir mereka hanya sekedar mitos atau dongeng saja ,apakah kematian pria itu sudah dipastikan karena ulah mereka?" kata sam sambil memberikan Rokok kepada Zen .

"Siapa itu?" tanya Zen sambil menunjuk kan jarinya ke arah kampus yang ada di seberang jalan dengan nada terkejut kepada sam yang berada di kasir.

"entahlah ,mungkin dia murid pindahan atau apapun itu ,karena gayanya saja bukan seperti orang sini" jawab Sam sambil memperhatikan gadis yang di tunjuk Zen tadi.

gadis itu sedang berdiri di depan Kampus sambil melihat - lihat sekelilingnya seperti orang bingung.

Dia memakai Jaket yang sangat tebal dangan celana seperti nya sudah agak basah ,dan yang lebih parah wanita itu tidak membawa payung sama sekali ,dia kelihatan menggigil dan dia membawa sebuah koper yang tidak terlalu besar.

"aku akan menyapanya ,bagaimana jika dia tersesat" kata zen dengan melangkah keluar pintu minimarket itu sambil membuka payungnya ,dan dibelakang Sam berteriak kepada Zen "Yaah memang seperti itulah dirimu ,siap menolong siapa saja"

Zen melangkah menyeberangi jalan yang penuh dengan salju itu.

ketika langkah kakinya sudah mulai dekat ,dia dengan agak ragu menyapa Wanita itu.

"Hem hei,sedang apa kamu ditengah salju seperti ini dan tidak membawa payung sama sekali?" Zen memberanikan diri menyodorkan payungnya keatas kepala wanita itu Dan betapa terkaget nya dia ketika melihat wanita itu.

Wanita itu memiliki Mata,hidung,mulut,muka yang sangat kecil dan menurut Zen wajahnya sangat imut.

Bola mata yang sangat Hitam dengan kedua matanya yang sangat kecil ,mungkin ini yang dinamakan sipit pikir Zen.

kedua alisnya tidak terlalu kelihatan karena tertutupi poni pendeknya yang sudah agak basah dikarenakan salju ,hidungnya mancung tetapi sangat imut karena kecil ,bibirnya pun sangat kecil tetapi bibir itu Berwarna agak kebiruan ,Wanita itu tingginya mencapai siku tangan Zen.

Betapa kecilnya Wanita ini pikir Zen ,apakah dia berasal dari negara bagian timur? china mungkin?.

"ah maaf,saya mau mencari asrama Universitas ini , Saya adalah pelajar yang datang dari indonesia."jawab Wanita itu dengan sedikit mengerutkan keningnya.

Zen teringat Tadi siang bahwa Malam ini akan ada mahasiswa yang akan datang dari indonesia Yang bernama Gwen Kimberly.

tetapi namanya Seperti tidak berasal dari sana.

"oh kamu Gwen? Gwen Kimberly?" tanya Zen kepada Wanita itu.

"iya,dan siapa kamu? tapi sebelum itu bisakah kamu mengatakan tempatnya? sebab aku sebentar lagi akan membeku."jawab Wanita itu sambil menggigil kedinginan.

"oh my god,maaf kan aku,ayo aku antar."

Zen langsung mengajaknya ke asrama ,dia melihat Wanita ini sebentar lagi akan menjadi sebongkah es jika tidak cepat sampai ke asrama.mereka berjalan bersama menggunakan payung Zen.

langkah kaki Gwen sangatlah kecil dan apalagi sambil menarik narik kopernya ,apa aku bantu saja? tapi Zen terlalu malu untuk bertanya.

apakah kita akan cepat sampai dengan langkah kaki nya yang begitu kecil? tambah lagi sepatu boots nya yang sudah basah itu.

mengapa dia datang sendirian? apakah dia tidak dijemput? apakah mereka lupa akan datangnya mahasiswa Tukaran ini?.

pikir zen dalam hati sambil melirik ke wanita yang berjalan bersama nya itu.

tiba - tiba wanita itu melihatnya dan dia membalas dengan senyuman manis.

"Zen Alexandro.. Namaku,panggil saja zen" Kata Zen memberitahunya ,siapa tahu dia ingin menanyakan namanya.

wanita ini tidak berhati - hati ,bagaimana jika dia adalah orang jahat ,apakah dia akan setenang ini?

"oh baiklah Zen dan aku panggil saja aku Gwen" jawab wanita itu sambil mengalihkan pandangannya ke jalanan.

Sesampai di Asrama Zen menyuruh Gwen menunggu dilobi sementara dia pergi memanggil Ketua asrama

Tok tok tok tok

Zen mengetuk pintu di sebuah ruangan yang berada dilantai dua,Pintu ruangan itu terbuat dari kayu dengan desain agak ketinggalan Zaman ,mungkin karena bangunan ini sudah sangat tua.

"Ini aku Zen ,apa kau didalam Lisa?"

"Ya masuklah " jawab lisa "ada apa" tanya lisa yang melihat Zen memasuki ruangannya.

"Mahasiswa yang dari Indonesia itu berada dilobi sekarang ,aku menemukannya didepan kampus tadi ,dia kelihatan kedinginan dan bingung ,apakah kalian lupa menjemputnya?"Tanya Zen kepada lisa yang terkejut mendengarnya

" Astaga aku lupa akan hal ini ,dimana dia sekarang ,untung saja dia tidak tersesat ,aku harus meminta maaf atas kesalahan ini" jawab Lisa yang langsung keluar menuju ke lobi yang berada di lantai satu.lisa berlari kecil menuruni tangga.

"Gwen Kimberly " panggil lisa yang sedang berjalan menuju wanita itu

"Maafkan aku karena tidak sempat menjemput mu di bandara ,karena ada masalah mendadak disini,mohon maafkan aku" kata Lisa dengan Wajah yang sangat menyesal

"Oh iya,tidak apa - apa ,aku hanya hampir mati membeku dalam perjalanan kemari" Jawab gwen

dan anehnya dia mengucapkan kata - kata itu dengan tersenyum.

apakah dia benar baik baik saja? pikir zen yang sedari tadi memperhatikan Wanita itu.

"Aku adalah ketua di asrama ini,Nama ku lisa Elizabet,panggil saja aku lisa" sambil menjabat tanganku " mari aku antar kan ke kamarmu ,dan kamu Zen,sebaiknya kembali ke kamarmu "kata Lisa memperkenalkan dirinya.

Aku langsung kembali dan melambai kepada Gwen ,aku masih belum bisa percaya dia bisa sampai disini Sendirian tanpa orang yang menjemputnya ,apakah dia pernah ke sini sebelumnya? .

Zen kembali ke kamarnya ,dia duduk di tepi jendela kamarnya dengan sebatang rokok dibibir kecilnya itu ,dia mencari cari korek api disaku celananya dan memasang rokok tersebut.