Chereads / Two Lazy Demons / Chapter 1 - 《1》 Tuan Putri Kembar

Two Lazy Demons

🇮🇩Zalfa_Azz
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 1.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - 《1》 Tuan Putri Kembar

"HAPPY READING"

.

.

Di malam yang gelap, terlihat 2 gadis kecil terbaring di tumpukan daun kering. Sekelompok serigala mendekati kedua gadis yang masih tak sadarkan diri.

Grrrr

Geraman serigala terdengar di kesunyian malam.

Salah satu dari keduanya menggerakkan jarinya. Dahinya mengerut dan tangannya dengan lambat memijit pelipisnya.

Bibir tipisnya mengerut ketika geraman serigala semakin dekat dengan posisinya.

Haaa..

Gadis itu menghela napas kemudian seekor serigala melompat kearahnya. Tanpa membuka matanya, dia melambaikan tangannya pada serigala yang setengah meter jauhnya.

Wushh. Pisau angin memotong serigala itu tanpa perlawanan.

Ketika rasa sakit dikepalanya mulai mereda, mata berair dengan iris berwarna emas terbuka.

Matanya menyipit, tangannya yang ramping terangkat. Kemudian ratusan pisau angin terbang menuju sekelompok serigala. Dalam beberapa detik, sekumpulan serigala putih itu terpotong dengan sekejap mata.

Matanya beralih menatap gadis yang terbaring di sisi kanannya.

"Huh!" Dia mendengus dan mencubit hidung gadis itu.

Dia adalah Zhang Mei Yin Putri dari Kerajaan Iblis yang misterius. Dan gadis yang tengah terbaring di sampingnya merupakan saudara kembarnya, Zhang Ming Mei.

Meskipun mereka saudara kembar, wajah mereka tidak mirip sama sekali.

Mei Yin, memiliki iris mata emas dengan rambut silver. Dan fitur wajahnya sangat mirip dengan Ayahnya. Sedangkan Ming Mei memiliki iris mata berwarna merah darah dengan rambut hitam pekat, sangat mirip dengan Ibunya.

Ming Mei membuka matanya dan menjauh dari Mei Yin. Napasnya terengah-engah.

"Mei Yin! Apa kau berniat membunuhku?!"

Mei Yin yang ditatap dengan tajam hanya mengangkat bahunya acuh.

Melihat Mei Yin yang acuh tak acuh di depannya, Ming Mei dengan kesal duduk di tanah.

"Hmph"

Mei Yin melihat sekitarnya. Tempat yang sangat asing dan mereka dikelilingi oleh pohon yang menjulang tinggi. Tapi yang aneh di sini adalah, aura gelap yang samar menyelimuti hutan.

Bahkan dia merasakan banyak pasang mata yang di layangkan pada mereka, namun tidak ada yang berani untuk mendekat.

"Uh.. kurasa di sini ada banyak mata yang mengawasi, bukankah kita seharusnya mengundang mereka untuk berbicara?" Min Mei menguap dengan malas.

"Ku pikir kemampuanmu menurun, apakah menurutmu yang menatap kita dari kegelapan saat ini adalah manusia?" Jawab Mei Yin sinis.

Ming Mei menggaruk tengkuknya, "Aku tahu itu adalah hewan roh. Tapi bukankah kita bisa bertanya dan berbicara dengan mereka?"

Mei Yin menggelengkan kepalanya. Rambutnya sebagian menutupi wajahnya. Terlihat dingin dan tenang.

"Mereka hanya hewan roh level satu." Mei Yin berjalan ke dalam hutan.

Tidak tahu apa yang akan dilakukan Mei Yin, Ming Mei tetap mengikutinya.

Namun setelah beberapa langkah, Mei Yin berhenti mendadak. "Aku merasa ada yang salah."

Ming Mei mengerutkan keningnya dan menyadari bahwa tubuh mereka telah menyusut yang awalnya tubuh berusia 20 tahun, kini tubuhnya berusia 15-16 tahun.

"Yi Yi, tubuh kita.. tubuh kita menyusut!! Akhhh! Tubuhku menyusut!" Teriak Ming Mei dengan frustrasi.

"Itu karena kecerobohanmu bodoh! Jika kau mengikuti perkataanku, kita tidak akan terlempar ke tempat ini dan tubuh kita menyusut." Mei Yin mengerutkan bibirnya.

Itu semua karena percobaan Ming Mei yang gagal.

Untungnya mereka berpindah tempat dengan tubuh asli mereka meskipun menyusut. Tidak seperti novel-novel yang mereka baca.

....

Setelah mencari tahu dimana mereka berada, kini mereka tahu, bahwa mereka telah jatuh di Kekaisaran Han. Dan sekarang, mereka berada di hutan kegelapan.

Tempat mereka ketika jatuh adalah hutan kegelapan bagian luar, yang hanya dihuni oleh hewan roh level 1-3. Hewan roh level rendah tidak cukup kuat dan tidak bisa berbicara.

Namun di hutan kegelapan bagian dalam, dihuni oleh hewan roh level 4 hingga suci. Tidak ada orang yang akan berani masuk ke dalam hutan kegelapan.

Jika ada seseorang yang masuk ke dalam hutan kegelapan, seseorang itu tidak akan bisa meninggalkan hutan dengan utuh.

Dan setelah keduanya tahu dimana mereka berada, mereka dengan tenang berbaring di atas dahan pohon.

Berterima kasih pada hewan roh yang telah memberi penjelasan pada mereka tentang tempat ini.

"Kapan kita akan keluar dari hutan? Aku ingin tahu tentang dunia luar." Ming Mei bertanya dengan semangat.

Keduanya tidak pernah keluar dari Istana karena rasa malas dan bahkan jika mereka ingin, mereka tidak akan pernah diizinkan. Oleh karena itu, ini adalah pertama kalinya mereka keluar dari Istana.

Tidak tahu bagaimana rasanya berada di luar.

Mei Yin yang tengah menutup matanya menjawab dengan tenang, "Jangan terburu-buru."

"Yi--" Ucapan Ming Mei terpotong ketika suara terengah-engah terdengar di bawah pohon.

Mei Yin membuka matanya memperlihatkan mata emasnya. Saling menatap dengan Ming Mei.

Di bawah pohon, seorang gadis menggendong tubuh gadis lain yang telah tak bernyawa.

Tubuhnya yang kecil ambruk ke tanah.

Dua orang di atas pohon turun.

Ketika gadis itu merasa ada seseorang di depannya, matanya bersinar. Kepalanya mendongak.

Ming Mei terkejut, dia hampir berteriak karena saking terkejutnya. Gadis itu, wajahnya di penuhi dengan darah. Sayatan benda tajam dan darah yang mengucur deras menghiasi wajah kecilnya.

Wajahnya benar-benar mengerikan.

"Ini.." Ming Mei mengerjapkan matanya beberapa kali.

"To--tolong!" Gadis itu menatap keduanya dengan tatapan memohon.

Ming Mei membantu gadis itu untuk bersandar pada pohon. Kemudian tangannya meraih sebuah botol kecil dari ruang penyimpanan. Dan memberikan pil berwarna hijau transparan pada gadis itu.

Ketika kondisi gadis itu mulai pulih, Ming Mei bertanya, "Kau baik-baik saja?"

Gadis itu mengangguk.

Namun saat matanya jatuh pada tubuh yang tergeletak di tanah, pandangannya buram. Butiran kristal meluncur melewati luka di pipinya yang penuh darah.

Dia memeluk saudaranya yang telah tak bernyawa. Isakan kecil mulai terdengar dari gadis itu.

Mei Yin yang sedari tadi diam mendengus dingin. "Aku akan mengantarmu pulang, dan kau bisa membalas dendam pada orang yang telah membuatmu seperti ini,"

"Kami akan membantumu membalas dendam pada mereka, itupun jika kau mau."

Ming Mei menatap Mei Yin dengan heran. Jangan lupakan jika Saudara kembarnya ini tidak pernah ikut campur dengan urusan orang lain.

Namun berbeda dengan Ming Mei yang heran, gadis itu berhenti menangis dan menatap Mei Yin dengan cahaya harapan.

"Aku akan!" Jawab gadis itu tegas.

Mei Yin bertanya, "Namamu?"

"Ling Yu, dan dia adalah Ling Ya. Dia saudara kembarku." Ucapnya menunjuk gadis di tanah.

"Baiklah, aku Mei Yin dan Ming Mei akan membantumu membalas dendam."

Mei Yin dengan tenang melipat tangannya di depan dada. Alasan mengapa dia membantu adalah, dia sedikit tertarik dengan aura di tubuh Ling Yu. Mungkin akan menarik jika dia ikut serta dalam konflik.

Karena hidupnya terlalu monoton. Dia suka membuat masalah.

"Ceritakan mengapa kau bisa seperti ini." Ming Mei berkata ketika dia menyadari apa niat Mei Yin.

....

Setelah Mei Yin dan Ming Mei tahu apa permasalahannya, hari sudah pagi. Meskipun di hutan kegelapan tidak pernah adanya cahaya, itu tetap gelap seperti malam hari.

Ketiganya berjalan keluar dari hutan setelah menguburkan Ling Ya.

Mereka sepakat bahwa Mei Yin dan Ming Mei akan menyamar menjadi Ling Yu dan Ling Ya. Sedangkan Ling Yu akan menyamar sebagai pelayan keduanya.

"Wajahmu telah rusak, apa rencanamu?" Tanya Ming Mei.

"Tidak tahu." Ling Yu menggeleng.

"Aku bisa membantumu, tapi mungkin wajahmu akan berubah." Ming Mei menepuk pundaknya.

Ketika Ling Yu menyadari bahwa kedua gadis yang bersamanya memiliki penampilan yang berbeda, dia tercengang. Namun itu tidak lama. Dia hanya berpikir bahwa keduanya mungkin bukan dari Kekaisaran ini.

"Um.. baiklah"