Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Masa Lalu Kini Bersamaku

Linayanti
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.1k
Views
Synopsis
Balas dendam adalah tujuan utama Annabela saat ini. Rasa kecewa dan  sakit hati yang dialaminya tidak akan bisa terobati begitu saja. Annabela sangat membenci  Axton laki-laki yang  sudah berani mempermainkan perasannya. Axton meninggalkan annabela demi wanita lain. Axton adalah laki-laki yang sudah menghancurkan harapan Annabela. Laki-laki yang sudah menaburkan garam diatas luka. Laki-laki yang sudah membuat hati Annabela seperti disayat-sayat oleh tusukan ribuan pedang. Hingga saat ini Annabela tinggal dipusat kota F bersamaan dengan Axton. Ia merubah penampilannya menjadi lebih cantik dan lebih berkelas. Pada hari yang tidak disangka, Annabela bertemu sama laki-laki yang bernama Brandon Carlos, laki-laki yang terkenal sombong dan selalu menganggap dirinya paling sempurna. Brandon Carlos adalah laki-laki yang memiliki wajah tampan, cerdas dan kaya raya. Tapi satu kekurangannya, ia belum pernah jatuh cinta. Karena sikapnya yang terlalu dingin dan mendomisi membuat semua wanita yang mendekatinya mundur sebelum melangkah. Hingga saat ini usia Brandon sudah 34 tahun, ia bahkan belum kepikiran untuk menikah. Siapa sangka pertemuannya dengan Annabela membuat dunia Brandon terasa berbeda. Brandon jatuh cinta sama Annabela pada pandangan pertama. Brandon seperti orang gila, ia tidak bisa tidur dengan tenang. Wajah Annabela selalu terbayang-bayang. Brandon memutuskan untuk mencari tahu tentang Annabela. Ia akan melakukan segala cara agar Annabela menjadi miliknya. Bagaimana dengan rencana Annabela yang mau balas dendam? Dan bagaimana juga dengan Brandon Carlos? Apakah dia mampu meluluhkan hati Annabela?? ................................................................................ Temukan jawabannya dengan mengikuti setiap bab di novel ini. Kalau kalian suka, jangan lupa dukung novel ini dengan memberi Power Stone sebanyak-banyaknya. Dan tulis pendapat kalian di kolom review dan kolom komentar agar saya bisa memperbaiki yang salah. Satu Power Stone dan komentar atau review daru kalian adalah penyemangat saya untuk menulis. Happy Reading!
VIEW MORE

Chapter 1 - Kehilangan cinta

Semenjak cintanya dihianati oleh Axton, Annabela menghilang dari tempat tinggalnya. Tepat satu tahun sudah Annabela meninggalkan pusat kota A. Dan sekarang Annabela kembali dengan penampilan yang sangat berbeda.

Ternyata annabela pergi ke suatu tempat dimana tidak ada orang yang mengenal dirinya. Dia pergi belajar ilmu bela diri dan sekarang dia sudah menguasai semuanya. Jadi dengan mudah Annabela untuk pergi ke mana saja yang dia mau. Karena tidak ada yang perlu dia khawatirkan. Jika ada yang berani macam-macam, dengan sekali pukulan orang itu akan tuntas.

Annabela yang awalnya wanita yang lugu dan polos. Wanita yang sangat baik hati dan sangat penyayang. Sekarang berubah menjadi wanita yang sangat buas. Jika ada yang menindas dirinya, Annabela tidak segan-segan untuk memberikan pelajaran kepada orang itu.

Annabela tidak akan tinggal diam, Annabela akan melakukan balas dendam yang cantik untuk melampiaskan perasaan sakit hatinya.

Melihat Axton menikah dengan wanita yang menjadi pilihannya, membuat hati Annabela hancur berkeping-keping. Hingga saat ini, rasa sakit yang Annabela rasakan masih menusuk hingga ke akar-akarnya.

Dari pengalaman hubungannya dengan Axton membuat Annabela sadar diri, bahwa cinta itu bisa membuat orang menjadi sakit. Cinta itu bisa membuat orang menjadi buta. Cinta itu bisa membuat dunia semua orang menjadi gila.

Sekarang Annabela menyusun rencana untuk mencari tahu dimana Axton tinggal. Karena dengan begitu Annabela dengan mudahnya untuk melakukan aksinya. Dia mencari Axton di tempat tinggalnya yang dulu dan ternyata Axton sudah lama pindah dari pusat kota A.

Annabela tidak mengenal kata menyerah sebelum rencananya tercapai, ia terus berusaha untuk mencari jejak Axton. Sehingga di hari yang tidak ia sangka, Annabela bertemu sama sahabat Axton yang sangat dia kenal baik. Sahabatnya itu bernama Ferry. Ferry adalah laki-laki yang dulunya menyukai Annabela. Namun karena Annabela lebih memilih Axton cintanya Ferry di tolak begitu saja.

Kafe Favorit.

Ferry yang sedang duduk di Kafe favoritnya sambil menikmati secangkir kopi hangat kesukaannya sejak dulu. Ia tetap terlihat seperti biasanya, tidak ada yang berubah. Rambut pendek, di naikkan ke atas. Menggunakan kemeja putih yang dilipat sampai siku dan bawahan celana pendek berwarna hitam, menggunakan sepatu cat berwarna putih juga sesuai kesukaannya.

Semenjak Axton pindah ke kota lain, Ferry sekarang tidak mempunyai teman lagi. Kalau mau pergi kemana-mana dia hanya sendiri. Tetapi itu tidak membuat Ferry merasa bosan, ia justru menikmati hidupnya yang sekarang.

Tapi sampai saat ini Ferry masih teringat sama Annabela, ia mencari tahu kemana Annabela pergi tapi sampai sekarang Ferry belum menemukan informasi sama sekali.

Ferry terlihat seperti orang melamun, ia memusatkan pandangnya ke arah depan. Ferry melihat gadis sedang duduk sendirian. Gadis itu terlihat sedikit tomboi karena penampilannya.

Ferry baru menyadari kalau gadis yang dilihat didepannya itu tidak asing. Ia kemudian bangun dari tempat duduknya. Ketika Ferry memperhatikan tempat itu, gadis itu tiba-tiba menghilang. Dengan segera Ferry pergi keluar mencari jejak gadis itu.

"Kemana perginya? Kenapa tiba-tiba dia menghilang begitu saja?" Ucap Ferry sambil melihat ke semua arah.

Kedua bola matanya berkeliling mencari gadis yang tadi. Ferry kemudian berlari ke arah barat, ia melihat seorang gadis yang berjalan sendirian, mirip sama gadis yang dilihat di kafe "Tidak salah lagi ... Itu pasti gadis yang tadi" Ucap Ferry.

Ferry berlari dengan kencang mengejar gadis yang dilihatnya, tanpa basa-basi Ferry langsung menarik lengan gadis itu "Maaf anda siap ya?" Tanya gadis itu dengan heran.

Ferry sangat malu sekali, karena dia salah orang "Maaf saya pikir anda adalah teman saya. Ternyata saya salah orang" Ucap Ferry.

"Oh ya sudah kalau begitu".

Ferry kembali berkeliling lagi tapi tidak menemukan siapa-siapa juga "Atau mungkin aku salah lihat" Batin Ferry.

Setelah itu ia memutuskan untuk tidak mencarinya lagi, disaat Ferry kembali ke kafe untuk mengambil mobilnya ia menabrak seseorang "Maaf saya tidak sengaja" Ucap Ferry dengan rasa bersalah.

Gadis itu mengelus keningnya karena merasa kesakitan "Ya tidak apa-apa" Ucapnya.

Suara gadis itu tidak asing lagi bagi Ferry, ia berharap semoga apa yang di dalam pikirannya itu menjadi kenyataan. Ferry memandangi wajah gadis yang ada didepannya.

Mereka berdua saling tatap dan betapa terkejutnya Ferry melihat Annabela. Ia menahan senyumnya sambil menghela napasnya. Ferry benar-benar salah tingkah. Ada rasa bahagia didalam batinnya sendiri.

"Ferry? Benarkah ini kamu Ferry??Ferry teman saya dulu???" Tanya Annabela.

"Annabela!!" Tunjuk Ferry dengan gemetar "Ya ini beneran saya Ferry teman kamu waktu dulu" Jawab Ferry "Kamu Kemana saja? Kenapa kamu tidak ada kabar??" Tanya Ferry sambil memegang kedua pundak Annabela.

"Ceritanya sangat panjang. Sebaiknya kita mencari tempat yang aman untuk berbicara. Karena saya mau berbicara beberapa hal sama kamu" Jawab Annabela dengan santai.

"Baiklah Annabela! Kamu tunggu disini, saya mau mengambil mobil dulu"

Annabela mengangguk, ia memperhatikan langkah Ferry yang tidak pernah berubah "Ternyata dunia ini masih seperti dulu. Dia tidak pernah mau merubah seseorang jika seseorang itu tidak mau merubah dirinya sendiri. Ferry kamu tetap menjadi laki-laki yang baik sama seperti dulu. Kenapa dulu saya menolak kamu, hanya gara-gara laki-laki bajingan itu" Batin Annabela.

Setiap kali ia teringat sama Axton, emosi Annabela kembali memuncak. Seolah-olah ia berada di puncak gunung yang sangat tinggi yang tinggal memuntahkan apinya.

Mobil Mercedes berwarna putih kilat berhenti didepan Annabela, Ferry Kemudian membuka kaca mobilnya dan meminta Annabela untuk Masuk "Annabela masuklah".

Dengan segera Annabela masuk ke dalam mobil Ferry, Annabela memerhatikan semuanya. Ia melihat kalau mobil Ferry ini tidak pernah berubah "Sepertinya ini mobil kamu waktu dulu?" Tanya Annabela.

"Ya kamu benar sekali" Jawab Ferry.

"Kenapa kamu tidak mau mengganti dengan yang lebih bagus?" Tanya Annabela.

"Tidak Annabela. Bagaimana mungkin aku akan mengganti mobil ini, sedangkan yang memilihkan aku waktu membelinya itu kamu. Aku sangat menyayangi mobil ini" Jawab Ferry.

Annabela merasa tercekik mendengar Jawaban Ferry. Ternyata feri masih menyimpan rasa sama dirinya. Annabela menjadi mati gaya, ia takut jika bertanya lagi sama Ferry.

Ferry memerhatikan penampilan Annabela dari ujung kaki sampai ujung rambut "Annabela sepertinya kamu sekarang berbeda. Kamu semakin kelihatan sangat cantik" Puji Ferry.

Annabela menjadi salah tingkah mendengar pujian dari Ferry. Ia tertawa terkekeh sambil memukul tubuh Ferry "Kamu ini ada-ada saja Ferry. Saya tetap seperti dulu. Mungkin penglihatan kamu saja yang berbeda"

"Tidak Annabela, aku tidak sedang bercanda. Semenjak kejadian itu kamu tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Aku sudah mencari kamu kemana-mana tapi aku tidak menemukan kamu"

Annabela yang tadinya terlihat riang, seketika kembali meredup "Bisakah kita tidak membahas masalah itu?" Saran Annabela.